Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang mendaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Bangka Belitung terhitung dari Januari 2024 sampai sekarang tercatat lebih dari 2.884 ton.
"Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang mencapai total 2.884 ton tersebut senilai Rp75 miliar lebih," kata petugas Statistik Pelaksana Lanjutan PPN Sungailiat, Sukamto Yulian di Sungailiat, Rabu.
Ia menyebut, jumlah kapal yang melakukan penangkapan ikan dalam kurun waktu sekitar 10 bulan tersebut sebanyak 5.386 unit dengan berbagai jenis alat tangkap dan bobot kapal.
"Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan semuanya alat tangkap resmi seperti bubu, pancing, Payang, Gillnet Hanyut, Gillnet Tetap, Mini Purseseine," jelas dia.
Hasil tangkapan nelayan kata Sukamto, dipengaruhi oleh kondisi cuaca di perairan penangkapan saat itu, jika terjadi gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang produksi ikan hasil tangkapan berpotensi menurun.
"Untuk ikan kualitas super biasanya oleh nelayan dijual langsung ke perusahaan penampung untuk di ekspor, dan ikan kualitas lokal dipasarkan di pasar tradisional atau di pelelangan ikan," jelas dia.
Dia optimistis, produksi ikan masih akan mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan karena masih ada sejumlah kapal nelayan yang belum pulang melaut.
Ia mengingatkan seluruh nelayan yang melaut supaya memperhatikan keselamatan kerja dengan melengkapi kapal penangkapan dengan alat keselamatan.
Saat melakukan penangkapan diharapkan nelayan saling berdekatan supaya segera mendapat bantuan jika mengalami kendala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang mencapai total 2.884 ton tersebut senilai Rp75 miliar lebih," kata petugas Statistik Pelaksana Lanjutan PPN Sungailiat, Sukamto Yulian di Sungailiat, Rabu.
Ia menyebut, jumlah kapal yang melakukan penangkapan ikan dalam kurun waktu sekitar 10 bulan tersebut sebanyak 5.386 unit dengan berbagai jenis alat tangkap dan bobot kapal.
"Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan semuanya alat tangkap resmi seperti bubu, pancing, Payang, Gillnet Hanyut, Gillnet Tetap, Mini Purseseine," jelas dia.
Hasil tangkapan nelayan kata Sukamto, dipengaruhi oleh kondisi cuaca di perairan penangkapan saat itu, jika terjadi gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang produksi ikan hasil tangkapan berpotensi menurun.
"Untuk ikan kualitas super biasanya oleh nelayan dijual langsung ke perusahaan penampung untuk di ekspor, dan ikan kualitas lokal dipasarkan di pasar tradisional atau di pelelangan ikan," jelas dia.
Dia optimistis, produksi ikan masih akan mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan karena masih ada sejumlah kapal nelayan yang belum pulang melaut.
Ia mengingatkan seluruh nelayan yang melaut supaya memperhatikan keselamatan kerja dengan melengkapi kapal penangkapan dengan alat keselamatan.
Saat melakukan penangkapan diharapkan nelayan saling berdekatan supaya segera mendapat bantuan jika mengalami kendala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024