Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat hingga Oktober 2024 produksi padi naik menjadi 75.644,48 ton jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya 66.469 ton, karena meningkatnya luas lahan pertanian padi sawah di daerah itu.

"Pada tahun ini luas panen padi mencapai 19.078,10 hektare dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 15.285 hektare," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel Sulastri di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan total luas panen padi sawah di Provinsi Kepulauan Babel pada 2024 mencapai 19.078,10 hektare dengan produktivitas 39,65 kuintal per hektare dan produksi padi terbesar terdapat di Desa Rias Kabupaten Bangka Selatan, kemudian Desa Riau Silip Kabupaten Bangka dan desa lainnya di Bangka Barat, Belitung dan Belitung Timur.

"Alhamdulillah, produksi padi petani setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah," ujarnya.

Ia menyatakan dengan adanya peningkatan produksi padi petani ini, sehingga Babel telah mampu memenuhi 30 persen beras untuk memenuhi konsumsi masyarakat, sementara sisanya masih dipasok dari luar daerah.

"Kita terus berupaya meningkatkan produksi padi ini, untuk mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah yang masih tinggi," katanya.

Menurut dia dalam meningkatkan produksi padi ini, Pemprov Kepulauan Babel terus menggencarkan penyuluhan penanganan hama penyakit, menyalurkan bantuan bibit, pupuk dan juga memperluas lahan pertanian padi ini.

Selain itu, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung juga berupaya mengatasi kesulitan para petani dalam mengembangkan usaha pertanian, seperti membangun irigasi dan lainnya.

"Selama ini kendala petani dalam meningkatkan produksi padi adalah air selama musim kemarau dan kami selama Oktober tahun ini telah melakukan pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian petani," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024