Wakil Dekan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Tanti Novianti menilai, pemerintah perlu meningkatkan aksesibilitas program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bagi guru atau tenaga pendidik di Indonesia.
Hal ini penting guna menunjang peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, yang merupakan faktor kunci dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Alhamdulillah sudah ada sarana-prasarananya, tetapi barangkali proporsinya yang mungkin untuk guru, dosen, barangkali perlu dilihat apakah sudah mencukupi, kata Tanti dalam acara Diskusi Publik Indef yang bertajuk Kupas Tuntas Kebijakan Pendidikan dan SDM di Jakarta, Senin.
Dirinya tetap mengapresiasi kehadiran LPDP sebagai salah satu sarana pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik, baik guru maupun dosen. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan proporsi beasiswa yang dialokasikan untuk guru.
Meskipun LPDP fokus pada pendidikan magister dan doktoral, guru di pendidikan dasar dan menengah juga harus diprioritaskan. Hal ini dapat membantu pemerintah mewujudkan target Indonesia Emas 2045 melalui bonus demografi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sehingga bagaimana sarana-prasarananya yang sudah disediakan itu bisa diakses oleh semua orang. Dalam hal ini, semua masyarakat yang memang berkepentingan punya tugas untuk membenahi sumber daya manusia, karena ini akan menjadi cikal bakal atau modal barangkali untuk pertumbuhan negara kita, jelasnya.
Lebih lanjut, Tanti menilai kompetensi seorang guru harus terus dikembangkan, tidak hanya melalui peningkatan jenjang strata pendidikan seperti magister dan doktor, tetapi juga melalui pelatihan keahlian, seperti sertifikasi pendidik.
Dirinya membeberkan bahwa berdasarkan data yang ada, jumlah guru tersertifikasi di Indonesia masih kurang dari 50 persen. Padahal, sertifikasi ini tidak hanya menambah kemampuan pengajaran berbasis pengetahuan, tetapi juga kemampuan mendidik aspek etika dan karakter.
Saat ini guru bukan hanya pengajar, tetapi pendidik yang membentuk generasi mendatang. Peran ini mencakup tidak hanya pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai yang semakin relevan di era digital.
Tentunya kalau knowledge itu sekarang mahasiswa gampang. Ada ChatGPT, atau tinggal browsing dan lain sebagainya. Tetapi justru yang sekarang itu penting adalah justru barangkali terkait dengan upaya mendidiknya yang terkait dengan etika dan lain sebagainya, yang barangkali ini sudah mulai pudar. Nah ini juga kalau menurut saya tentunya perlu menjadi PR bersama gitu ya, ujarnya.
Adapun peningkatan kualitas pendidik merupakan investasi jangka panjang guna mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal ini penting guna menunjang peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, yang merupakan faktor kunci dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Alhamdulillah sudah ada sarana-prasarananya, tetapi barangkali proporsinya yang mungkin untuk guru, dosen, barangkali perlu dilihat apakah sudah mencukupi, kata Tanti dalam acara Diskusi Publik Indef yang bertajuk Kupas Tuntas Kebijakan Pendidikan dan SDM di Jakarta, Senin.
Dirinya tetap mengapresiasi kehadiran LPDP sebagai salah satu sarana pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik, baik guru maupun dosen. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan proporsi beasiswa yang dialokasikan untuk guru.
Meskipun LPDP fokus pada pendidikan magister dan doktoral, guru di pendidikan dasar dan menengah juga harus diprioritaskan. Hal ini dapat membantu pemerintah mewujudkan target Indonesia Emas 2045 melalui bonus demografi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sehingga bagaimana sarana-prasarananya yang sudah disediakan itu bisa diakses oleh semua orang. Dalam hal ini, semua masyarakat yang memang berkepentingan punya tugas untuk membenahi sumber daya manusia, karena ini akan menjadi cikal bakal atau modal barangkali untuk pertumbuhan negara kita, jelasnya.
Lebih lanjut, Tanti menilai kompetensi seorang guru harus terus dikembangkan, tidak hanya melalui peningkatan jenjang strata pendidikan seperti magister dan doktor, tetapi juga melalui pelatihan keahlian, seperti sertifikasi pendidik.
Dirinya membeberkan bahwa berdasarkan data yang ada, jumlah guru tersertifikasi di Indonesia masih kurang dari 50 persen. Padahal, sertifikasi ini tidak hanya menambah kemampuan pengajaran berbasis pengetahuan, tetapi juga kemampuan mendidik aspek etika dan karakter.
Saat ini guru bukan hanya pengajar, tetapi pendidik yang membentuk generasi mendatang. Peran ini mencakup tidak hanya pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai yang semakin relevan di era digital.
Tentunya kalau knowledge itu sekarang mahasiswa gampang. Ada ChatGPT, atau tinggal browsing dan lain sebagainya. Tetapi justru yang sekarang itu penting adalah justru barangkali terkait dengan upaya mendidiknya yang terkait dengan etika dan lain sebagainya, yang barangkali ini sudah mulai pudar. Nah ini juga kalau menurut saya tentunya perlu menjadi PR bersama gitu ya, ujarnya.
Adapun peningkatan kualitas pendidik merupakan investasi jangka panjang guna mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024