Pekanbaru (Antara Babel) - Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi, tujuh titik panas berada di Sumatera dengan wilayah penyebaran pada dua provinsi.

"Pagi ini satelit temukan tujuh titik panas di Sumatera, terdiri dari di Riau lima titik dan Sumatera Utara dua titik," papar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis.

Dia menjelaskan, tujuh titik panas tersebut memiliki level of confident atau tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di atas 50 persen.

Kelima titik di Riau terpantau berada pada satu kabupaten yakni Kepulauan Meranti, setelah satu hari dinyatakan satelit nihil di provinsi itu.

Berdasarkan analisa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) lima titik di Riau tersebut memiliki tingkat kepercayaan karhutla di atas 70 persen.

Di atas 70 persen, ucapnya, berarti disebut dengan titik api atau berpotensi terbakar yang terkonsentrasi pada satu kecamatan di Kepulauan Meranti yaitu Rangsang.

"Satelit nyatakan empat titik api miliki level of confident 100 persen, sedangkan satu titik api lagi 98 persen. Potensi terbakar cukup tinggi di Rangsang itu," tegas Slamet
    
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) awal pekan ini dilaporkan, telah menggeser tujuh unit helikopter dan pesawat pengebom air dari Provinsi Riau, setelah wilayah itu dianggap kondusif dari kebakaran hutan dan lahan.

"Hasil rapat bersama Menkopolhukam beberapa waktu lalu, Riau dianggap sudah kondusif dari Karhutla. Untuk itu, BNPB menggeser pesawat kembali ke Jakarta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger.

Dia mengatakan, empat unit helikopter yakni tipe MI-8MVT registrasi UR-CMI, MI-8MVT registrasi UR-CMJ, MI-171, dan MI-172 diperbantukan BNPB secara bertahap sejak April tahun ini.

Selain helikopter, lanjutnya, dua pesawat pengebom air tipe Air Tractor dan satu pesawat modifikasi cuaca jenis Cassa juga turut ditarik ke Jakarta.

Meski begitu, Edwar mengatakan BNPB, tetap menyiagakan dua heli tipe Sikorsky dan MI-8 di Riau, mengingat karhutla masih terpantau di sejumlah wilayah.

"Kita minta dua helikopter Sikorsky masih tetap berada di Riau untuk siaga mengingat masih terpantau titik panas," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016