Sean “Diddy” Combs atau yang lebih dikenal sebagai P Diddy hadir dalam sidang dakwaan pemerasan, perdagangan seks dan transportasi yang melibatkan prostitusi di Pengadilan Federal, Amerika Serikat pada Rabu (18/12).

The Hollywood Reporter pada Kamis (19/12) waktu setempat melaporkan bahwa P Diddy masuk ke ruang sidang dengan mengenakan seragam penjara berwarna cokelat. Ia bertanya apakah kedua putranya, Christian Combs dan Justin Combs baik baik saja melalui bahasa isyarat.

Kedua putranya itu membalas dengan mengacungkan jempol.

Rapper tersebut ditangkap pada bulan September 2024 atas tiga tuduhan dan ia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan itu.

Jaksa federal menuduh P Diddy memimpin sebuah perusahaan kriminal besar yang menyerang dan memperdagangkan wanita, menggunakan bantuan dari rekan bisnisnya setidaknya sejak tahun 2008.

Dakwaan tersebut secara khusus merujuk pada serangkaian peristiwa yang disebut "Freak Offs," di mana pekerja seks komersial yang diduga dibawa oleh P Diddt kemudian diduga menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, dan paksaan untuk menyebabkan korban terlibat dalam tindakan seks yang diperpanjang, direkam dan dapat berlangsung selama berhari-hari.

Sambil menunggu persidangan, tokoh musik itu telah dipenjara di Pusat Penahanan Metropolitan yang terkenal di Brooklyn. Ia telah ditolak jaminannya tiga kali dan sejak itu telah menarik kembali permohonan jaminannya.

Dalam putusan terakhir yang menolak jaminan, pada akhir November, Hakim Distrik AS Arun Subramanian menunjuk pada dugaan sejarah kekerasan P Diddy untuk mengintimidasi korban dan saksi dengan bantuan kerajaan bisnisnya yang luas, serta bukti yang menunjukkan bahwa ia telah mencoba mengaburkan komunikasi dengan orang-orang yang tidak boleh dihubunginya.

 

Sebagian dari klaim kekerasan dalam penolakan jaminan, dan tuduhan dalam dakwaan, berasal dari video tahun 2016 yang tampaknya menunjukkan P Diddy menyerang pacarnya saat itu, Cassie Ventura, di sebuah hotel di Los Angeles.

Ia meminta sidang pembuktian atas klaim bahwa pemerintah telah membocorkan video itu ke media untuk merusak reputasinya, tetapi Hakim Subramanian menolak permintaan tersebut pada hari Senin dengan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk klaimnya.

Jaksa penuntut turut menuduh bahwa sejak dipenjara di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn, P Diddy telah memperoleh telepon narapidana lain dalam upaya untuk menghindari pemeriksaan dan menghubungi saksi.

Mereka juga berpendapat bahwa ia telah memberi tahu anggota keluarga dan pengacaranya untuk menambahkan orang lain ke panggilan tiga arah sehingga komunikasinya lebih sulit dilacak.

P Diddy sendiri rencananya bakal hadir di pengadilan berikutnya pada tanggal 17 Maret 2025 untuk sidang status.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024