Gorontalo (Antara Babel) - Warga korban banjir di seluruh daerah yang terdampak mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih karena pasokan air dari PDAM yang terhenti akibat rusaknya sejumlah pipa distribusi dan sumber air warga yang masih terendam banjir.

Marwan Taliki, warga Kecamatan Bilato sangat berharap bantuan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat lainnya terutama pasokan air bersih.

"Kami mengharapkan kepada pemerintah agar mengirimkan bantuan obat dan air bersih untuk minum, karena sumber air di sini sudah terganggu oleh banjir, jadi yang paling utama adalah air, obat, makanan dan selimut," katanya, Jumat.

Mirnawati, warga lainnya yang saat ini sedang mengungsi pula mengaku sangat membutuhkan air bersih, obat dan makanan.

Sementara itu, Doni Lahatie, Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo mengatakan, setelah pada hari Rabu (26/10) pihaknya mengalami kesulitan untuk menyalurkan bantuan ke Kecamatan Bilato, saat ini bantuan mulai didistribusikan kepada korban banjir.

""Setelah mengalami kesulitan untuk masuk ke Kecamatan Bilato, akhirnya tim gabungan dapat mendistribusikan air, makanan dan obat-obatan, serta pakaian," kata Doni Lahatie.

Ia menjelaskan bahwa,saat ini air bersih menjadi salah satu permasalahan karena lumpuhnya PDAM akibat kerusakan pipa distribusi air bersih.

Direktur Utama PDAM Kabupaten Gorontalo Raden Sahi menjelaskan, gangguan pelayanan air bersih terjadi sejak Selasa (25/10), sementara penyebabnya adalah akibat sambungan pipa yang terputus.

"Untuk sementara suplai air bersih ke masyarakat masih terganggu, meluapnya sungai Bionga menjadi penyebab putusnya pipa jaringan yang mensuplai air," jelas Raden Sahi.

Selain itu derasnya arus sungai membuat sebagian pipa hanyut terbawa arus. Namun hingga saat ini upaya perbaikan masih terus dilakukan dengan melibatkan seluruh karyawan PDAM.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016