Muntok (Antara Babel) - Mahasiswa Universitas Bangka Belitung membentuk lima gardu pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2017 di Kabupaten Bangka Barat untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mewujudkan pemilihan umum yang demokratis.
"Pembentukan gardu pengawasan partisipatif ini kami laksanakan bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Babel," kata dosen Ilmu Politik UBB, Ranto di Muntok, Minggu.
Selain gardu pengawasan, kata dia, UBB juga menempatkan beberapa orang mahasiswa di gardu tersebut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Sebanyak lima gardu partisipatif dibentuk di Kecamatan Muntok sebanyak empat gardu masing-masing di Terminal lama pasar, alun-alun, pasar ikan Teluk Rubiah dan terminal baru, tepatnya di dekat Pelabuhan Muntok.
"Untuk Kelapa kami dirikan di Terminal Kelapa, masing-masing gardu diisi antara empat hingga enam orang mahasiswa yang bertugas jaga," kata dia.
Pembentukan gardu partisipatif di Bangka Barat merupakan bentuk nyata dukungan UBB terhadap pelaksanaan pemilu yang lebih demokratis, transparan, jujur, adil dan partisipatif.
"Selain daerah ini, kami juga membentuk gardu yang sama di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Tengah," katanya.
Seluruh mahasiswa yang bertugas di gardu merupakan para mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung.
Gardu pengawasan partisipatif dirancang untuk meningkatkan pengawasan pelaksanaan Pilkada Babel 2017 mendatang yang melibatkan peran aktif masyarakat.
Para mahasiswa yang bertugas mendapatkan tugas untuk terus memberikan sosialisasi pentingnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi pemilu.
"Mereka ditugaskan membangun kesadaran politik pemilih agar bisa menolak politik uang, saling menghujat dan tidak golput," kata dia.
Melalui petugas gardu diharapkan masyarakat sadar bahwa politik tidak mendapatkan hasil maksimal jika masyarakat mengabaikan setiap proses yang ada.
Selain untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas akan pentingnya partisipasi dalam mengawasi proses Pilgub Babel 2017, kata dia, kegiatan ini juga sekaligus untuk memetakan tingkat partisipasi politik masyarakat menjelang pelaksanaan pemilu yang akan datang.
"Kegiatan ini penting dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat di setiap perhelatan pemilu skala lokal dan nasional," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Pembentukan gardu pengawasan partisipatif ini kami laksanakan bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Babel," kata dosen Ilmu Politik UBB, Ranto di Muntok, Minggu.
Selain gardu pengawasan, kata dia, UBB juga menempatkan beberapa orang mahasiswa di gardu tersebut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Sebanyak lima gardu partisipatif dibentuk di Kecamatan Muntok sebanyak empat gardu masing-masing di Terminal lama pasar, alun-alun, pasar ikan Teluk Rubiah dan terminal baru, tepatnya di dekat Pelabuhan Muntok.
"Untuk Kelapa kami dirikan di Terminal Kelapa, masing-masing gardu diisi antara empat hingga enam orang mahasiswa yang bertugas jaga," kata dia.
Pembentukan gardu partisipatif di Bangka Barat merupakan bentuk nyata dukungan UBB terhadap pelaksanaan pemilu yang lebih demokratis, transparan, jujur, adil dan partisipatif.
"Selain daerah ini, kami juga membentuk gardu yang sama di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Tengah," katanya.
Seluruh mahasiswa yang bertugas di gardu merupakan para mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung.
Gardu pengawasan partisipatif dirancang untuk meningkatkan pengawasan pelaksanaan Pilkada Babel 2017 mendatang yang melibatkan peran aktif masyarakat.
Para mahasiswa yang bertugas mendapatkan tugas untuk terus memberikan sosialisasi pentingnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi pemilu.
"Mereka ditugaskan membangun kesadaran politik pemilih agar bisa menolak politik uang, saling menghujat dan tidak golput," kata dia.
Melalui petugas gardu diharapkan masyarakat sadar bahwa politik tidak mendapatkan hasil maksimal jika masyarakat mengabaikan setiap proses yang ada.
Selain untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas akan pentingnya partisipasi dalam mengawasi proses Pilgub Babel 2017, kata dia, kegiatan ini juga sekaligus untuk memetakan tingkat partisipasi politik masyarakat menjelang pelaksanaan pemilu yang akan datang.
"Kegiatan ini penting dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat di setiap perhelatan pemilu skala lokal dan nasional," kata dia.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016