Pangkalpinang (Antar babel) - Harga tepung berbagai merek di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun karena stok di gudang distributor mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Saat ini stok tepung di gudang distributor mencapai 120 ton dan pasokan masih lancar," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional harga tepung merek Segi Tiga Biru kualitas medium turun menjadi Rp9.500 dari Rp10.500 per kilogram, Cakra Kembar menjadi Rp11.000 dari Rp12.000 dan tepung merek Kunci turun menjadi Rp7.000 dari Rp8.000 per kilogram.

"Saat ini permintaan tepung didominasi pengusaha kecil menengah yang menjual makanan, sementara permintaan ibu rumah tangga kurang," katanya.

Menurut dia penurunan harga tepung cukup membantu usaha rumah tangga dan makanan khas daerah dalam meningkatkan produksi, karena biaya produksi yang berkurang.

"Mudah-mudahan harga tepung dan bahan baku utama berbagai produk pangan seperti kue, kemplang, kricu dan makanan khas lainnya terus turun ke tingkat harga normal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah di daerah ini," ujarnya.

Ia mengatakan selama ini pelaku UMKM cukup mengeluhkan harga tepung, gula pasir, minyak goreng dan lainnya yang tinggi dan cenderung mengalami kenaikan yang mengakibatkan biaya produksi tinggi.

Saat ini harga gula pasir juga turun menjadi Rp14.000 dari Rp15.000 per kilogram, dan harga minyak goreng turun Rp13.000 dari Rp14.000 per liter.

Ia berharap distributor terus meningkatkan pasokan agar ketersediaan kebutuhan pokok selalu mencukupi dan harga dapat ditekan, sehingga masyarakat dapat meningkatkan harga kebutuhan yang terjangkau dan murah," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016