Tuban (Antara babel) - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa urusan pelestarian alam bukanlah hal kecil karena menyangkut masa depan anak dan cucu.

"Sebenarnya saat kita menanam pohon itu sedang menanam doa, menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang," kata Presiden saat menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2016 di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban, Senin.

Presiden mengatakan jika alam tidak dirawat dan tidak diperhatikan keberlanjutannya maka mengakibatkan bencana, seperti banjir, longsor di berbagai daerah.

"Kita semua sudah melihat sendiri apa akibatnya bila tidak merawat alam, main asap, tebang pohon, akhirnya bencana seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan kita, menyususahkan rakyat," ungkapnya.

Presiden mencontohkan bencana banjir di Bandung, di Garut, karena bagian hulu, yakni Gunung Papandayan sudah beralih fungsi dari hutan menjadi sawah, pemukiman, tambang dan industri.

"Akhirnya kejadianya seperti itu (banjir). Ini tugas kita semuanya merawat dan menjaga," tegas Presiden.

Presiden juga menyatakan kegembiraannya dengan model tananam pohon yang dilakukan oleh Koperasi Produsen Anugrah Bumi Hijau (Koprabuh).

"Selain menanam, memperbaiki lingukungan, tapi juga memberikan manfaat bagi rakyat, memberikan manfaat mensejahterakan bagi penduduk," kata Presiden.

Presiden senang dengan program penanaman 38 ribu pohon jati dan 200 ribu pohon Kaliandra, dengan melibatkan 5.500 masyarakat tani, yang nantinya akan mendapatkan manfaat dari hasil penanaman yang dilakukan saat ini.

"Inilah model-model yang terus kita cari. Tidak usah ngomong yang tinggi-tinggi," kata Jokowi.

Presiden mengatakan jika 238.000 pohon ini dipelihara dan hidup semuanya akan lebih bermanfaat daripada program 1 miliar pohon tapi yang hidup hanya sedikit.

"Itulah yang kita inginkan, ngak usah sampai juta-jutaan, miliaran tapi yang hidup hanya dua, untuk apa," kata Jokowi saat pidato didampingi tujuh penari.

Presiden sempat berkelakar jika didampingi penari perempuan seperti ini kelihatan paling ganteng. "Biar di samping kanan kiri saya ada. Kalau sudah seperti ini keliahatan ganteng saya, maaf bu Jokowi," kata Presiden yang disambut tawa oleh para undangan yang hadir.

Usai pidato Presiden sempat memberikan uang kepada para penari tersebut. "Terima kasih sudah menemani saya," kata Presiden sambil berikan amplop putih.

Pewarta: Joko Susilo

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016