Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir pantai dan nelayan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadinya tsunami pada Rabu pukul 16.18 WIT.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Rendani Manokwari, Agus Susilo mengatakan peringatan dini tsunami menyusul gempa bermagnitudo 8,6 yang terjadi pada Rabu (30/7) pukul 06.24 WIB di wilayah Laut Kamchatka, Rusia.
"Gempa ini berpotensi memicu gelombang tsunami di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Manokwari," kata Agus.
Dia menjelaskan status peringatan untuk Manokwari berada pada tingkat waspada, yang artinya daerah pesisir memiliki potensi terkena dampak tsunami dengan ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter sehingga perlu diwaspadai.
BMKG terus melakukan pemantauan secara intensif melalui sistem monitoring tsunami nasional dan internasional, sekaligus merekomendasikan agar aktivitas di kawasan pesisir dihentikan sementara waktu, serta penundaan pelayaran kapal kecil.
Baca juga: Dampak gempa Rusia, warga Gorontalo diimbau tenang namun jauhi pesisir
Baca juga: Dampak gempa Rusia, BMKG minta warga jauhi pantai waktu tiba tsunami
"Termasuk kegiatan penangkapan ikan oleh para nelayan, kami sarankan dihentikan dulu," ucap Agus.
Dia menyebut peringatan dini tsunami berlaku untuk sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur, meliputi Provinsi Sulawesi, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Papua Barat Daya dengan kategori Warning Tsunami PD-2.
Adapun tujuh daerah di Tanah Papua yang masuk kategori waspada tsunami, yaitu Manokwari, Raja Ampat bagian utara, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian utara, Jayapura, dan Sarmi.
BMKG mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal resmi seperti aplikasi Info BMKG, situs inatews.bmkg.go.id, serta media sosial BMKG yang terverifikasi.
Baca juga: Gempa Rusia, BMKG keluarkan peringatan dini tsunami di Gorontalo-Papua
Baca juga: Gempa bermagnitudo 7,9 guncang Kamchatka di Rusia timur jauh
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025