Koba (Antara Babel) - Korem 045 Garuda Jaya Bangka tahun 2017 membuka areal padi sawah seluas 4.200 hektare meliputi tiga kabupaten, untuk menjalankan program kedaulatan pangan di provinsi itu.
"Tahun ini ada sekitar 4.200 hektare areal sawah yang akan digarap bersama pemerintah daerah pada tiga kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka dan Bangka Selatan," kata Danrem 045 Garuda Jaya Bangka, Kolonel Tjatur Putra Gunadi di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan kedaulatan pangan merupakan program nasional dan instruksi presiden untuk menjadi negara produsen dan TNI bagian dari ujung tombak untuk merealisasikan program itu.
"Kedaulatan pangan bagian dari ketahanan dan kekuatan negara bersama rakyat, maka TNI bertanggung jawab dalam mewujudkan kedaulatan pangan," ujarnya.
Ia mengatakan pada 2016 sudah ada sekitar 11.000 hektare lahan padi sawah yang sudah dibuka dan itu terus dilanjutkan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
"Dalam merealisasikan progran kedaulatan pangan ini, tentu kami mengikuti program yang sudah ada pada dinas terkait di masing-masing kabupaten," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat menggalakkan menanam padi sebagai upaya alternatif selain pertambangan bijih timah dan pihaknya mengutamakan pengolahan lahan kritis untuk dijadikan areal sawah.
"Kawasan kritis seperti lahan bekas penambangan biji timah kami manfaatkan untuk ditanam padi sawah sehingga kembali menjadi produktif dan menguntungkan bagi masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Tahun ini ada sekitar 4.200 hektare areal sawah yang akan digarap bersama pemerintah daerah pada tiga kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka dan Bangka Selatan," kata Danrem 045 Garuda Jaya Bangka, Kolonel Tjatur Putra Gunadi di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan kedaulatan pangan merupakan program nasional dan instruksi presiden untuk menjadi negara produsen dan TNI bagian dari ujung tombak untuk merealisasikan program itu.
"Kedaulatan pangan bagian dari ketahanan dan kekuatan negara bersama rakyat, maka TNI bertanggung jawab dalam mewujudkan kedaulatan pangan," ujarnya.
Ia mengatakan pada 2016 sudah ada sekitar 11.000 hektare lahan padi sawah yang sudah dibuka dan itu terus dilanjutkan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
"Dalam merealisasikan progran kedaulatan pangan ini, tentu kami mengikuti program yang sudah ada pada dinas terkait di masing-masing kabupaten," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat menggalakkan menanam padi sebagai upaya alternatif selain pertambangan bijih timah dan pihaknya mengutamakan pengolahan lahan kritis untuk dijadikan areal sawah.
"Kawasan kritis seperti lahan bekas penambangan biji timah kami manfaatkan untuk ditanam padi sawah sehingga kembali menjadi produktif dan menguntungkan bagi masyarakat," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017