Kantor Wilayah Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Program Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) mengintensifkan pola asuh anak guna menekan kasus stunting.

"Kami gencarkan kader Kerabat Tamasya ini untuk menekan kasus stunting yang masih tinggi," kata Kepala Kanwil Kemendukbangga/BKKBN Babel Fazar Supriadi Sentosa di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan saat ini kasus stunting di Provinsi Kepulauan Babel sudah mengalami penurunan, meskipun masih tinggi karena sebanyak 20 balita dari 100 ibu yang melahirkan masih stunting.

Baca juga: Kemendukbangga Babel wisuda 38 peserta Kelas Orang Tua Hebat

"Selama ini masyarakat beranggapan penyebab anak stunting ini karena kekurangan makanan bergizi saja. Pada hal pola asuh juga sangat mempengaruhi peningkatan stunting ini," katanya.

Ia menyatakan pola asuh anak yang salah ini menjadi salah satu penyebab utama yang mengakibatkan kasus stunting ini tinggi.

"Meski orang tuanya mampu secara ekonomi, namun karena pola asuh anaknya yang salah, maka mengakibatkan anaknya menjadi stunting dan ini banyak terjadi di masyarakat," katanya.

Ia menyatakan Kerabat Tamasya ini merupakan layanan pengasuhan terintegrasi bagi orang tua yang bekerja serta memastikan anak-anaknya mendapatkan perhatian, perlindungan dan stimulasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.

"Melalui kelas orang tua hebat ini, kami memberikan ruang pembelajaran bagi orang tua dan pengasuh untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam mengasuh anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang sangat menentukan masa depan anak-anak ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025