Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar gerakan pangan murah (GPM) bekerja sama dengan ID Food dan Perum Bulog, sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta menekan inflasi daerah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bangka Tengah Wahyu Nurrakhman di Koba, Kamis, mengatakan GPM menjadi salah satu langkah nyata untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Melalui kegiatan ini, pemerintah berupaya menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibanding harga pasaran, bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” kata Wahyu.
Ia mengatakan, gerakan tersebut tidak hanya bertujuan menekan harga pangan, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat agar kesejahteraan warga terus meningkat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah Dian Akbarini, menjelaskan kegiatan GPM menyediakan berbagai bahan pangan seperti beras, minyak goreng, telur, terigu, cabai, bawang merah, sayuran, dan produk olahan lokal.
"Kami menyediakan 1,75 ton beras SPHP dengan harga Rp59.000 per 5 kilogram, 1 ton beras premium SLYP 188 seharga Rp75.000 per 5 kilogram, 180 liter minyak goreng merek Minyak Kita seharga Rp31.000 per 2 liter, serta 100 rak telur ayam seharga Rp54.000 per rak,” jelasnya.
Ia menyebutkan, antusiasme warga cukup tinggi. Sejak pagi masyarakat berdatangan dan sejumlah komoditas seperti bawang merah hasil petani lokal langsung habis terjual.
Selain penjualan bahan pangan, GPM juga dirangkai dengan pelayanan terpadu, seperti pembuatan KTP dan layanan administrasi desa lainnya.
Pemerintah daerah berencana menggelar kegiatan serupa di dua kecamatan lain pada November dan Desember mendatang.
“Kami berharap gerakan ini bisa meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga bahan pokok di Bangka Tengah,” kata Dian.
Editor : Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025