Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencanangkan penerapan program digitalisasi perpustakaan daerah agar berdaya saing dan menjadi rujukan masyarakat untuk mendapatkan referensi bacaan.

"Perubahan sistim konvensional ke pengelolaan berbasis 'website' perlu dipercepat pengerjaannya agar bisa bersaing dengan perpustakaan lain sehingga semakin banyak pengunjungnya," kata Asisten Pemerintahan dan Sosial Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Soleh di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan, penerapan sistim pengelolaan berbasis website sudah mulai dilaksanakan namun belum semua pengerjaannya selesai.

Pengembangan fasilitas digitalisasi perpustakaan melalui teknologi informasi dengan program "otomasi open source web based" nantinya akan diaplikasikan dalam manajemen pelayanan prima pengelolaan perpustakaan daerah.

"Kami yakin dengan pola pengelolaan baru, perpustakaan daerah akan menjadi salah satu rujukan pencari referensi sekaligus meningkatkan minat membaca masyarakat," katanya.

Pustakawan Perpusda Bangka Barat, Putra Pratama mengatakan proses digitalisasi sudah dimulai dan paling lambat akan dioperasikan tahun ini.

"Sistem otomasi, perangkat lunaknya e-book berbasis website, rencana tahun ini sudah diluncurkan. Sistim sudah siap, tinggal alih medianya yang masih dalam proses untuk dikembangkan agar bisa menjangkau sampai ke desa dan sekolah," katanya.

Melalui fitur otomasi yang sesuai dengan kaidah perpustakaan, menurut dia, inventarisasi buku, katalogisasi, pembuatan label, pembuatan kartu anggota, statistika perpustakaan dan layanan sirkulasi akan dapat dilakukan dengan teknologi informasi.

"Semua pelayanan akan semakin mudah, kami berharap pola baru yang dikembangkan mampu memenuhi keinginan masyarakat mendapatkan pelayanan perpustakaan yang pada akhirnya akan mampu mencerdaskan," kata Putra.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017