Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga kentang di pasar-pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih mahal yakni Rp18.000 karena stok kurang.

"Harga wortel mengalami kenaikan yang cukup tinggi dan hingga hari ini masih belum turun juga karena stok kurang," kata salah satu pedagang di Pasar Pagi Pangkalpinang, Heru, Rabu.

Ia mengatakan, pasokan yang datang baik dari lokal atau pun dari daerah sentra tidak maksimal.

"Gejolak harga memang biasa terjadi pada saat stok terbatas dan hal ini sudah menjadi mekanisme pasar," ujarnya.

Ia menyebutkan biasanya harga kentang cuma Rp9.000 kemudian naik menjadi Rp15.000 dan saat ini naik lagi hingga Rp18.000 per kilogram.

"Selama tahun 2017 ini kentang mengalami kenaikan hingga dua kali sehingga memberatkan pembeli," ujarnya.

Sementara itu tambahnya harga wortel Rp35.000 dari sebelumnya Rp15.000 per kilogram.

Menurutnya, permintaan didominasi oleh pengusaha rumah makan sedangkan dari rumah tangga sedikit berkurang sejak nainya harga kentang.

"Biasanya dua minggu sekali stok kentang bertambah sekitar 5 ton, namun sekarang sekitar 2-3 ton," ujarnya. 

Demikian juga dengan Nasri, pedagang sayur lainnya yang mengakui harga kentang mengalami kenaikan karena pasokan terbatas dan sulit mendapatkannya.

Selain itu, pasokan yang datang dari daerah sentra mulai berkurang sehingga penambahan stok tidak maksimal.

"Semoga pasokan dari daerah sentra dalam waktu yang dekat kembali lancar agar tidak ada lagi gejolak harga yang akhirnya akan membuat ekonomi warga lemah," ujar dia.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017