Kepolisian Resor Bangka Barat, Polda Kepulauan Bangka Belitung berhasil mengungkap 11 kasus peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (narkoba) sejak 2 Oktober hingga 30 November 2025.
"Ini salah satu upaya kita menggempur jaringan narkoba di Bangka Barat, dari sebanyak 11 kasus yang berhasil diungkap telah ditetapkan sebanyak 14 orang tersangka," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha di Mentok, Selasa.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen Satuan Reserse Narkoba Polres Bangka Barat dalam memerangi peredaran gelap narkotika di wilayah hukum setempat.
Dari rangkaian operasi tersebut, Polisi berhasil menyita barang bukti berupa 319 paket sabu dengan berat bruto 252,26 gram, dan 16 butir ekstasi seberat 8,95 gram. Seluruh barang bukti ditaksir senilai Rp252 juta.
"Dengan estimasi penyalahgunaan, pengungkapan ini telah menyelamatkan sekitar 2.000 jiwa anak bangsa," ujarnya.
Dalam rangkaian operasi tersebut, polisi berhasil mengungkap 11 kasus, yang berasal dari Kecamatan Mentok enam kasus, Parittiga tiga kasus, dan di Kecamatan Tempilang dua kasus, dengan jumlah tersangka 14 orang (12 laki-laki, dua perempuan), dan dari jumlah itu terdapat dua orang yang masih anak di bawah umur.
"Peredaran narkoba semakin masif hingga pelosok, hal ini terbukti dengan lokasi penangkapan para pelaku ada yang dilakukan di bekas peternakan ayam, rumah kontrakan, pinggir pantai, hingga kawasan pelabuhan, ini menggambarkan pola peredaran terorganisasi," katanya.
Polres Bangka Barat akan terus menggencarkan berbagai pola pencegahan guna mewujudkan daerah yang bersih narkoba, salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi dan edukasi guna membentengi generasi muda dari bahaya narkoba.
"Sosialisasi ke seluruh sekolah berbagai tingkatan akan terus kita laksanakan, kita juga melakukan pendekatan kepada masyarakat agar menguatkan peran orang tua dalam menjaga anak-anak dari bahaya narkoba," katanya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025