Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) menggelar kegiatan capacity building manajemen kemandirian sektor pertanian sebagai bagian dari upaya memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Deputi Kepala Perwakilan BI Babel, Beny Okta Tutuarima, di Pangkalpinang, Jumat (12/12) mengatakan kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut berfokus pada penguatan ketahanan komoditas pangan strategis serta peningkatan kapasitas budidaya pangan mandiri.
“Kegiatan ini mengusung tema manajemen kemandirian yang mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat budidaya, kelembagaan, dan rantai nilai pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.
Sebanyak 100 peserta dari kalangan petani, pembudidaya ikan (pokdakan), koperasi, kelompok wanita tani (KWT), PKK, penyuluh, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Babel dan menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya, Dr. Mochamad Syamsulhadi, SP., MP., serta praktisi pertanian, Khamim dan Wito.
Menurut Beny, peningkatan kapasitas para pelaku usaha pangan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri, produktif, dan berdaya saing, sekaligus mendukung stabilitas harga dan pengendalian inflasi di daerah.
“Penguatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkokoh struktur produksi pangan sehingga mampu menjaga stabilitas harga dan inflasi pangan tetap terkendali,” katanya.
Para peserta mendapatkan materi mengenai penguatan mindset kewirausahaan, analisis usaha, penyusunan struktur biaya dan harga pokok produksi, analisis permasalahan melalui metode K3A, penerapan Good Agricultural Practices (GAP), serta tata kelola kelembagaan petani. Mereka juga menyusun program kerja kelompok dan rencana tindak lanjut sebagai langkah implementasi pascapelatihan.
Pada sesi sharing, peserta berdiskusi dengan Poktan Makmur, pemenang Klaster Champion Nasional 2019 sektor peternakan sapi. Kelompok tersebut berbagi pengalaman mengenai penguatan kelembagaan, peningkatan produktivitas ternak, tata kelola usaha, hingga inovasi yang membawa mereka meraih prestasi nasional.
Selain pelatihan klasikal, kegiatan juga diisi study visit ke Koperasi Bina Raya Lestari di Kabupaten Bangka Tengah untuk mempelajari pengembangan klaster pangan air tawar terintegrasi dari hulu hingga hilir. Peserta mendapatkan wawasan mengenai produksi pakan mandiri, budidaya ikan, proses hilirisasi, dan strategi pemasaran digital.
Koperasi tersebut dinilai berhasil menunjukkan bagaimana penerapan SOP budidaya, kekuatan kelembagaan, serta pemanfaatan teknologi digital farming dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing klaster pangan. Model ini diharapkan dapat direplikasi oleh kelompok tani dan pembudidaya lainnya di Kepulauan Bangka Belitung.
Ke depan, BI Babel berharap para peserta mampu mengadopsi praktik budidaya modern, memperkuat kelembagaan, serta membangun rantai nilai pangan yang lebih berdaya saing guna mendukung kemandirian pangan sekaligus menjaga stabilitas inflasi pangan di daerah.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025