Toboali (Antara Babel) - Nelayan tradisional di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku resah karena sering mendapatkan ancaman dari perompak di perairan daerah itu.

"Hampir setiap minggu para perompak meminta uang dan hasil tangkapan ikan, kalau tidak diberi maka diancam kapal nelayan akan di bakar saat melaut," kata salah seorang nelayan Tanjung Ketapang Toboali Rudi di Toboali, Rabu.

Ia mengatakan dalam melakukan aksinya, perompak mendatangi kapal nelayan saat berada di Pelabuhan Tanjung Ketapang Toboali.

"Perompak ini menggunakan speedboat mendatangi kapal-kapal nelayan yang sandar di pelabuhan untuk menjual hasil tangkapan ikan," ujarnya.

Ia mengatakan perompak tidak hanya beraksi di Toboali, tetapi juga meminta upeti dan ancaman kepada nelayan tradisional Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah.

"Saya mendapatkan informasi dan keluhan dari nelayan Sungai Selan yang sering dimintai uang dari hasil tangkapan ikan di laut," ujarnya.

Menurut dia, pelaku yang melakukan perompakan ini merupakan anak dari anggota perompak yang tewas ditembak polisi beberapa waktu lalu.

"Pagi tadi pelaku perompakan sempat dihajar massa saat meminta upeti kepada nelayan, namun sudah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Ia berharap pelaku ini dapat hukuman yang setimpal dan dipenjara, agar nelayan bisa tenang saat melaut," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017