Pangkalpinang (Antara Babel) - KSOP Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kesulitan menerapkan penjualan tiket secara daring (online), karena kebiasaan masyarakat yang belum terjadwal untuk bepergian menggunakan moda transportasi laut itu.

"Kami terus mendorong perusahaan pelayaran kapal menjual tiket secara daring, guna memudahkan masyarakat membeli tiket kapal," kata  Plh Kepala KSOP Pangkalbalam, Hasoloan Siregar di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan selama ini penerapan tiket kapal online ini, karena kebiasaan masyarakat belum terjadwal untuk melakukan perjalanan ke Pulau Belitung, Jawa dan daerah lainnya.

Selain itu, ketersediaan tiket di loket-loket penjualan tiket kapal itu selalu tersedia, mengingat penumpang angkutan laut dari tahun ke tahun berkurang.

Jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Pangkalbalam 2016 sebanyak 70.799 orang dengan rincian penumpang turun 35.064 orang dan naik 35.735 orang.

Sementara penumpang kapal 2015 sebanyak 104.608 orang dengan rincian penumpang yang turun 46.951 orang dan naik 57.657 orang.

"Dalam lima tahun terakhir ini penumpang kapal laut mengalami penurunan, sehingga ketersediaan tiket di agen tiket selalu memadai," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata dia tarif tiket kapal tersebut masih tetap, berbeda dibandingkan tarif tiket angkutan udara yang selalu berubah sesuai perkembangan calon penumpang.

"Tiket kapal ini tidak ada kenaikan, penurunan atau promo, sehingga masyarakat tidak kuatir akan adanya kenaikan tarif tiket angkutan laut itu," ujarnya.

Namun demikian, ia berharap perusahaan pelayaran untuk dapat juga menerapkan penjualan tiket secara online, sebagaimana instruksi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan laut di daerah ini," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017