Riyadh (Antara Babel) - Pemerintah Arab Saudi pada Jumat menyatakan "sepenuhnya mendukung" serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan udara pemerintah Suriah sebagai balasan atas dugaan serangan menggunakan senjata kimia di daerah kekuasaan pemberontak.
"Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap target-target militer di Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim terhadap warga sipil tidak berdosa," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir SPA, kantor berita resmi negara itu.
Pejabat tersebut mengatakan rezim Suriah hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah "kejahatan keji yang dilakukan rezim selama bertahun-tahun terhadap rakyat Suriah."
Ia menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump "berani" mengambil tindakan ketika "masyarakat internasional gagal menghentikan tindakan rezim."
Trump mengatakan serangan terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang di Mediterania timur merupakan balasan atas serangan kimia "keji" terhadap daerah kekuasaan pemberontak di Suriah barat laut oleh rezim Damaskus, demikian menurut warta kantor berita AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap target-target militer di Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim terhadap warga sipil tidak berdosa," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir SPA, kantor berita resmi negara itu.
Pejabat tersebut mengatakan rezim Suriah hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah "kejahatan keji yang dilakukan rezim selama bertahun-tahun terhadap rakyat Suriah."
Ia menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump "berani" mengambil tindakan ketika "masyarakat internasional gagal menghentikan tindakan rezim."
Trump mengatakan serangan terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang di Mediterania timur merupakan balasan atas serangan kimia "keji" terhadap daerah kekuasaan pemberontak di Suriah barat laut oleh rezim Damaskus, demikian menurut warta kantor berita AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017