Pangkalpinang (Antara Babel) - Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk Sutrisno Tatetdagat membantah keras pernyataan Direktur Eksekutif Lembaga Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Suhaidir Kojek yang menyatakan pihaknya lamban menangani tumpahan bahan bakar minyak (BBM) pascatenggelamnya KIP 14 di perairan Tempilang.

Ia mengatakan, sejak awal PT Timah sudah melakukan antisipasi untuk meminimalisasi dampak dari tenggelamnya kapal isap produksi (KIP) 14 di perairan Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kapal tersebut tenggelam pada Senin (24/4) malam sekitar pukul 18.30 WIB di koordinat S02 09 241 E105 38 840.

"Selasa sore atau H+1 pascatenggelamnya KIP 14 kita langsung memasang oil boom untuk mengantisipasi melubernya tumpahan minyak dari kapal," katanya.

Bahkan pada saat pemasangan oil boom,  kata dia, genangan BBM di sekitar lokasi kejadian masih sangat sedikit. Artinya, sejak awal perusahaan langsung merespons dan mengantisipasi secepat mungkin hal-hal yang akan terjadi.

Menurut Sutrisno, PT Timah dalam setiap aktivitas penambangannya sangat memperhatikan aspek lingkungan, baik di darat maupun di laut.

"Pinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan menjadi salah satu priopritas yang selalu kita kedepankan dalam operasional perusahaan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017