Manchester United (Antara Babel) - Manajer gaek Manchester United (MU)
Alex Ferguson mempunyai alasan untuk menyatakan kekagumannya atas mantan
personel asuhannya, Darren Fletcher.
Ferguson - yang berperan sebagai mentor dan manajer - memiliki kontribusi positif bagai perjalanan karier Fletcher di MU.
Hengkang dari MU, Fletcher kemudian memperkuat West Brom.
Fletcher kali pertama memperkuat United pada usia 11 tahun. Ia memperkuat skuat berjuluk Setan Merah itu dalam 350 pertandingan, termasuk sejumlah pertandingan bersejarah klub kota Manchester itu.
"Saya selalu suka dengan gaya permainan dia dalam pertandingan-pertandingan besar," kata Fergie sebagaimana dikutip dari laman stokesentinel.
"Banyak pemain menunjukkan temperamen sendiri dalam menghadapi pertandingan berskala besar. Darren demikian tenang ketika bertanding di hadapan penonton yang jumlahnya besar, dan lawan manapun."
"Saya juga teringat ketika (kami) melawan Arsenal di semi-final Liga Champions (pada 2009). Laga itu menjadi tragedi bagi kami karena ia diusir dari lapangan, yang berujung ia gagal tampil di final di Roma."
"Saya menilai ia pemain profesional dan sosok yang fantastis. Peran dan pengaruhnya demikian masif di kamar ganti," kata Ferguson.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Ferguson - yang berperan sebagai mentor dan manajer - memiliki kontribusi positif bagai perjalanan karier Fletcher di MU.
Hengkang dari MU, Fletcher kemudian memperkuat West Brom.
Fletcher kali pertama memperkuat United pada usia 11 tahun. Ia memperkuat skuat berjuluk Setan Merah itu dalam 350 pertandingan, termasuk sejumlah pertandingan bersejarah klub kota Manchester itu.
"Saya selalu suka dengan gaya permainan dia dalam pertandingan-pertandingan besar," kata Fergie sebagaimana dikutip dari laman stokesentinel.
"Banyak pemain menunjukkan temperamen sendiri dalam menghadapi pertandingan berskala besar. Darren demikian tenang ketika bertanding di hadapan penonton yang jumlahnya besar, dan lawan manapun."
"Saya juga teringat ketika (kami) melawan Arsenal di semi-final Liga Champions (pada 2009). Laga itu menjadi tragedi bagi kami karena ia diusir dari lapangan, yang berujung ia gagal tampil di final di Roma."
"Saya menilai ia pemain profesional dan sosok yang fantastis. Peran dan pengaruhnya demikian masif di kamar ganti," kata Ferguson.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017