Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama tim pemantau dari Belanda dan Italia akan menjajaki peluang untuk mengekspor lada putih.

Tim pemantau dari dua negera tersebut akan datang ke sentra-sentra lada pada Juli 2017 untuk melihat proses produksi mulai dari pemetikan, penjemuran, hingga pengemasan, kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan syarat untuk menjual ke pasar luar negeri antara lain pengumpul harus berasal dari petani lada, memiliki gudang, dan harga ditetapkan oleh pembeli yang dapat dilihat melalui internet.

"Harga lada akan diterapkan pola batas atas dan bawah, sehingga para petani dapat melakukan tawar menawar kepada calon pembeli," ujarnya.

Pihaknya akan berkomunikasi dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk membentuk kelompok tani lada yang akan membantu bertemu dengan para pembeli dari luar negeri.

"Pasar lada dari luar negeri telah menyatakan tidak mau berhubungan dengan distributor atau bursa lada sehingga pembentukan kelompok tani lada dapat mempermudah para petani bertemu dengan calon pembeli," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017