Jakarta (Antara Babel) - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menembak mati dua tersangka sindikat peredaran narkoba dengan barang bukti sabu seberat 10 kilogram.

"Saat dilakukan pengejaran di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, pelaku melakukan perlawanan. Akhirnya ditindak tegas, kedua tersangka roboh dan meninggal dunia di tempat," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, Selasa.

Brigjen  Eko menduga bahwa sabu tersebut berasal dari Cina yang dibawa masuk ke Indonesia melalui Malaysia.

"Dari Cina, masuk ke Malaysia, kemudian dibawa ke Aceh. Di Aceh dikamuflase di dalam koper, masuk ke Medan, kemudian ke Jakarta," katanya.

Awalnya petugas mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada peredaran gelap narkoba jenis sabu di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.   Kemudian, petugas menyelidiki informasi tersebut.

"Didapat ciri-ciri kendaraan yang dicurigai digunakan oleh pelaku," katanya.

Selanjutnya, petugas berupaya mengejar kendaraan milik pelaku.

Eko mengatakan, jajarannya berusaha menyalip kendaraan warna abu-abu, nopol B-2834-BP milik pelaku di Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saat akan ditangkap oleh polisi, kedua tersangka melawan. Akhirnya dilakukan tindakan tegas. Kedua tersangka meninggal di tempat," ujarnya.

Identitas tersangka adalah Samsul Bahri alias Samsul (46), alamat di Jalan Janur Hijau IV TD 2/12A RT 06/01 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tersangka kedua adalah Juanda (46), alamat di Perum Pesona Anggrek Blok C10 Nomor 34 RT 06 RW 21 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Dari kedua tersangka, petugas menyita barang bukti sabu seberat 10 kilogram. Sabu tersebut disimpan dalam sebuah koper pakaian warna hitam.

Saat ini, jenazah kedua pelaku berada di RS Polri untuk dilakukan visum et repertum.

Brigjen Eko mengatakan timnya kini ke Medan untuk menelisik kasus ini lebih jauh karena diduga masih banyak pihak yang terlibat dalam sindikat internasional ini.

"Tim bergerak lagi ke Medan," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017