Sungailiat (Antara Babel) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan minta nelayan yang kapalnya menjadi korban tabrak kapal tanker melapor kepihak kepolisian.

"Saya minta nelayan yang kapalnya menjadi korban ditabrak kapal tanker saat melakukan penangkapan ikan segera melapor kepihak kepolisian untuk dilakukan proses hukum," katanya di Sungailiat, Rabu.

Ia mengatakan kecelakaan di laut yang menimpa kapal penangkapan ikan terjadi Sabtu, 10 Juni 2017, sekitar pukul 01.45 WIB bertempat di perairan Karang Tanjeng arah Utara Belinyu Kabupaten Bangka.

"Kapal penangkapan ikan dengan bobot dua gross ton dinahkodai Ledi (32) dengan anak buah kapal Jurliman dan Ali,"jelasnya.

Dia mengatakan, sesuai informasi korban kecelakaan terjadi pada saat korban sedang tidur istirahat sekitar pukul 21.00 WIB, tiba - tiba kapal nelayan dengan alat tangkap pancing dan bubu itu oleng dari arah buritan kapal.

"Mengetahui kapalnya oleng, salah satu nelayan yang berada dalam kapal seketika keluar dan melihat kapalnya ditabrak kapal tanker dari belakang," jelasnya.

Dikatakan, kapal tanker yang diyakini menebrak itu bergegas pergi meninggalkan korban ke arah Tenggara dengan sengaja mematikan seluruh lampu kapal itu supaya tidak diketahui korban.

"Kapal nelayan yang ditabrak tenggelam namun para nelayan berhasil selamat dengan memegang bagian kapal sebelum mendapat pertolongan dari nelayan lainnya," katanya.

Para korban yang mendapat pertolongan oleh nelayan lain kata dia,  ditarik dan istirahat sementara di pulau dua sebelum dibawa ke pelabuhan Sungailiat.

Pewarta: Kasmono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017