Sungailiat (Antara Babel) - Kepolisian Resor Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memeriksa 19 orang remaja tanpa identitas resmi.

Kapolres Bangka AKBP Johanes Bangun melalui Kabag Ops Kelompok S Sophian di Sungailiat, Minggu, mengatakan ke-19 orang remaja tersebut merupakan hasil kegiatan razia premanisme yang di kota itu pada Sabtu (17/6) malam.

"Para remaja itu berhasil kami tangkap dari beberapa tempat yakni, di terminal dan pasar Sungailiat, serta sejumlah tempat lainnya," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan razia yang digelar Sabtu malam terbagi dalam dua tim. Tim pertama penertiban premanisme dan tim kedua pemeriksaannya di tempat hiburan malam dengan melibatkan 100 lebih personel polisi.

"Setelah kami periksa, remaja yang rata-rata berusia sekitar 20 tahun ke atas itu dikembalikan ke rumahnya dengan disarankan untuk membuat kartu identitas dan dilarang melakukan tindakan pelanggaran hukum," jelasnya.

Selain memeriksa remaja tanpa identitas, pihaknya juga mengamankan tiga unit sepeda motor tanpa kelengkapan surat dan mengamankan pasangan di salah satu kamar hotel yang diduga bukan pasangan resmi.

"Kegiatan razia dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di bulan Ramadan bagi umat Islam," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas siapapun yang melakukan tindak pelanggaran hukum dan akan diberikan sanksi sesuai ketentuannya.

"Saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungannya, segera melaporkan kepihak melilit terdekat jika mengetahui adanya ancaman pelanggaran hukum, jangan sekali kali melakukan tindakan main hakim sendiri," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017