Pangkalpinang (Antara Babel) - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) menemukan ribuan data pribadi peserta Jamsostek invalid atau tidak sesuai data pekerja yang ada.


"Sekitar 30 persen dari 17 ribu data kerja di Jamsostek ditemukan alamat tanggal lahir dan lainnya yang sama dan data ini 'aneh' karena tidak sesuai dengan KTP pekerja tersebut," kata  Sekretaris Sektor Pertanian dan Perkebunan KSPSI Bangka Belitung Ahmadyani di Pangkalpinang, Selasa.


Ia menjelaskan data peserta Jamsostek ini karena perusahaan itu tidak memiliki tenaga khusus untuk membidangi masalah Jamsostek.

Selain itu, kesadaran perusahaan sektor pertanian, perkebunan  dan perikanan ini kurang untuk melakukan wajib lapor ketenagakerjaan, sehingga setelah ada kasus baru pemerintah daerah mengetahui di perusahaan itu ada pekerja.


"Ini cukup memprihatinkan, kan tidak mungkin lebih dari 10 orang nama, alamat dan tempat tanggal lahir pekerja sama dan kesalahan pendataan di Jamsostek ini akan menyulitkan pekerja mengklaim haknya untuk mendapatkan jaminan kesehatan, kecelakaan, hari tua, kematian," ujarnya.


Untuk itu, kata dia, pihaknya telah meminta perusahaan itu untuk segera memperbaiki data-data pekerja peserta Jamsostek tersebut.


"Sampai saat ini, pihak perusahaan belum memperbaiki data pekerja tersebut, pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan baru," ujarnya.


Selain itu, diharapkan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan menindak perusahaan yang melanggar perundang-undangan tenaga kerja yang berlaku.


"Kami berharap pemerintah juga memperhatikan nasib pekerja ini, karena Jamsostek ini merupakan hak dasar pekerja untuk mendapatkan jaminan jaminan, kesehatan, kecelakaan, hari tua, kematian," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013