Mogadishu, (ANTARA/Reuters) - Bom mobil bunuh diri menewaskan dua orang di Mogadishu, ibu kota Somalia, Jumat, dalam serangan yang tampaknya ditujukan pada konvoi pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, kata polisi dan penduduk.

Keamanan di Mogadishu meningkat sejak gerilyawan Al-Shabaab meninggalkan kota itu lebih dari setahun lalu karena tekanan militer namun wilayah pesisir itu masih tetap dilanda serangan bom dan pembunuhan yang dituduhkan pada kelompok garis keras tersebut.

Serangan itu terjadi di Jalan Maka al-Mukaram, sebuah tempat ramai dimana terdapat proyek-proyek pembangunan dan restoran yang tahun lalu menjadi garis depan dalam perang untuk menguasai Mogadishu.

"Sebuah konvoi kendaraan lapis baja AMISOM melewati kami dan setelah itu kami mendengar ledakan keras. Kami menoleh ke belakang dan melihat asap tebal," kata Samira Hussein, yang berada di dalam sebuah taksi minibus yang melewati jalan itu, kepada Reuters di lokasi ledakan, dimana puing-puing mobil masih menyala.

Ledakan itu menewaskan pelaku serangan dan dua warga sipil dan melukai tujuh orang, kata Abdifatah Sabriye, seorang komandan polisi senior di daerah Waberi, Mogadishu, kepada Reuters.

Tidak jelas siapa yang mendalangi serangan itu. Kelompok Al-Shabaab yang mengklaim banyak serangan serupa belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka.

Al-Shabaab kehilangan sejumlah daerah dalam beberapa bulan terakhir ini akibat penyerangan pasukan AMISOM yang berkekuatan 17.000 orang dan pasukan Ethiopia yang menyerbu Somalia tahun lalu dari arah barat.

Pasukan dan tank Ethiopia memasuki Somalia pada November 2011 untuk memerangi gerilyawan Al-Shabaab dan merebut sejumlah kota utama, termasuk Baidoa.

Pewarta:

Editor : Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012