Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) meningkatkan kualitas dan kemampuan pendidikan politik perempuan untuk memberi peran lebih kepada mereka baik di legislatif maupun eksekutif.
"Kami berupaya meningkatkan pemahaman dan kualitas pendidikan politik perempuan, sehingga kuota yang ditetapkan di legislatif dan eksekutif meningkat. Meski tidak terpenuhi 30 persen, paling tidak meningkat hingga 20 persen," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Babel, Syahfitri di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah perempuan aktif berpolitik di legislatif dan eksekutif masih kurang, hanya mencapai 12 persen dari kuota yang ditetapkan 30 persen.
"Dengan makin banyaknya jumlah perempuan yang duduk di legislatif dan eksekutif, sebenarnya akan memperbesar pengaruh dalam menentukan kebijakan serta pandangan yang mendukung upaya kesetaraan gender yang lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa dalam upaya meningkatkan peran perempuan di bidang politik ini, pihaknya bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menyosialisasikan peraturan-peraturan yang berlaku, bagaimana perempuan tersebut berpolitik.
"Kami sangat mendukung perempuan berperan di bidang politik, sekalipun tetap harus diingat bahwa perempuan ada batas-batas koridornya," ujarnya.
Menurut dia, saat ini kualitas perempuan di bidang politik ini sudah cukup baik, tetapi pihaknya mengingikan kuota perempuan di pemerintahan lebih banyak lagi.
"Peningkatan kualitas perempuan ini salah satu bentuk investasi masa depan bagi perempuan untuk bisa menempatkan diri dalam kesetaraan dan keadilan gender.
Selain itu, perempuan juga diharapkan dapat memberikan tambahan paradigma terhadap peningkatan kualitas perempuan serta ikut berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan politik praktis di Bangka Belitung.
Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, akan meningkatkan pemberdayaan sekaligus kendaraan politik untuk berperan serta secara aktif dalam mengembangkan tatanan dan kegiatan sosial, ekonomi, politik, juga kebudayaan.
"Saat ini, belum maksimal pemahaman kaum perempuan tentang politik karena masih adanya pandangan yang salah dari perempuan itu sendiri, termasuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Kami berupaya meningkatkan pemahaman dan kualitas pendidikan politik perempuan, sehingga kuota yang ditetapkan di legislatif dan eksekutif meningkat. Meski tidak terpenuhi 30 persen, paling tidak meningkat hingga 20 persen," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Babel, Syahfitri di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah perempuan aktif berpolitik di legislatif dan eksekutif masih kurang, hanya mencapai 12 persen dari kuota yang ditetapkan 30 persen.
"Dengan makin banyaknya jumlah perempuan yang duduk di legislatif dan eksekutif, sebenarnya akan memperbesar pengaruh dalam menentukan kebijakan serta pandangan yang mendukung upaya kesetaraan gender yang lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa dalam upaya meningkatkan peran perempuan di bidang politik ini, pihaknya bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menyosialisasikan peraturan-peraturan yang berlaku, bagaimana perempuan tersebut berpolitik.
"Kami sangat mendukung perempuan berperan di bidang politik, sekalipun tetap harus diingat bahwa perempuan ada batas-batas koridornya," ujarnya.
Menurut dia, saat ini kualitas perempuan di bidang politik ini sudah cukup baik, tetapi pihaknya mengingikan kuota perempuan di pemerintahan lebih banyak lagi.
"Peningkatan kualitas perempuan ini salah satu bentuk investasi masa depan bagi perempuan untuk bisa menempatkan diri dalam kesetaraan dan keadilan gender.
Selain itu, perempuan juga diharapkan dapat memberikan tambahan paradigma terhadap peningkatan kualitas perempuan serta ikut berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan politik praktis di Bangka Belitung.
Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, akan meningkatkan pemberdayaan sekaligus kendaraan politik untuk berperan serta secara aktif dalam mengembangkan tatanan dan kegiatan sosial, ekonomi, politik, juga kebudayaan.
"Saat ini, belum maksimal pemahaman kaum perempuan tentang politik karena masih adanya pandangan yang salah dari perempuan itu sendiri, termasuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013