Muntok (Antara Babel) - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dituntut melakukan revolusi mental agar semakin profesional dalam melayani masyarakat sehingga laju pembangunan berjalan sesuai harapan.

"Revolusi mental masih diperlukan terutama bagi para aparatur untuk membentuk mental menjadi pelayan masyarakat yang sesuai dengan karakter bangsa," kata Bupati Bangka Barat Parhan Ali di Muntok, Senin.

Menurut dia, saat ini revolusi bukan lagi mengharuskan angkat senjata, tetapi difokuskan pada upaya memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera.

Menurut dia, peningkatan disiplin kepada semua aparat diharapkan mampu menggenjot perbaikan dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat di Bumi Sejiran Setason.

"Dengan adanya perubahan dalam pelayanan akan mendukung suksesnya gerakan Indonesia melayani yang difokuskan pada peningkatan kapasitas SDM ASN, peningkatan penegakan disiplin aparatur, peningkatan perilaku pelayanan publik yang cepat,  transparan, akuntabel dan responsif," katanya.

Hal ini dikatakan Bupati Parhan Ali di hadapan 60 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat yang mengikuti kegiatan diklat revolusi mental yang berlangsung 11-15 September 2017 di Graha Aparatur Pemkab Bangka Barat.

Kegiatan diklat revolusi mental yang baru pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Bangka Barat dibagi menjadi dua angkatan dengan narasumber dari Pusdiklat teknis dan fungsional, Lembaga Administrasi Negara.

Parhan berharap agar diklat dapat dijadikan sebagai sarana mengembangkan diri menjadi insan yang berintegritas, memiliki semangat gotong royong, mau bekerja keras dan bersinergi dalam melaksanakan tugas.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017