Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Timah (Persero) Tbk menjadi salah satu delegasi produsen terbesar timah Indonesia, mengikuti  Asia Tin Week 2017 di Kunming, China dimulai pada 12 hingga 15 September 2017 untuk membahas isu strategis masalah pertimahan dunia.

Pada Asia Tin Week 2017 yang diselenggarakan oleh International Tin Reserch Institute (ITRI), Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan dan Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menjadi pembicara forum internasional yang diikuti sekitar 200-an pemain timah dunia.

Isu strategis yang dibahas pada Asia Tin Week tahun ini diantaranya potensi perubahan signifikan di industri pertimahan seiring meningkatnya ketidakpastian global dan sentimen proteksionis, Pemerintah China telah membatalkan bea keluarnya untuk timah olahan serta mempertimbangkan untuk mengizinkan perdagangan konsentrat timah.

Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan dalam sambutannya mengatakan pemerintah provinsi telah membuat beberapa kebijakan untuk membantu iklim usaha timah yang lebih baik di Indonesia.

"Salah satu kebijakan pertimahan ini yaitu moratorium penerbitan dan pembaharuan izin penambangan timah untuk mengendalikan ekspor konsentrat timah atau ingot timah ilegal dan membantu menghentikan ekspor bijih yang telah dilarang sejak awal 2014," ujarnya.

Menurut dia pemerintah saat ini telah melakukan beberapa inisiasi untuk bekerja sama dengan PT Timah selaku BUMN dalam membangun terobosan monumental untuk mengatasi kebutuhan masyarakat seperti mitigasi banjir, pembangunan pelabuhan dan beberapa program tanggungjawab sosial perusahaan lainnya.

"Dalam beberapa bulan terakhir, harga timah secara umum stabil antara US$18.500 - US$21.000, namun sejumlah reformasi sisi penawaran di China terus berdampak pada produksi logam. Hal ini diperkirakan akan berdampak terhadap industri timah dunia," ujarnya.

Direktur Utama PT Timah (Tins) Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan perusahaan yang ia pimpin saat ini terus berupaya mengembangkan teknologi penambangan timah dalam upaya untuk konsisten mencari dan menjaga pasokan material.

"Performa Tins melesat berkat strategi operasi yang baik, diantaranya dengan adanya penemuan sumber daya dan cadangan baru, baik itu di wilayah darat maupun laut serta perbaikan sistem manajemen kemitraan," ujarnya.

Sementara itu Direktur Operasi Tins Alwin Albar mengatakan eksistensi dan proyeksi yang telah dan akan dilakukan Tins.

Di depan ratusan delegasi tersebut, Alwin menjelaskan progress kegiatan penambangan dan reklamasi yang telah dilakukan pihaknya.

Selain Direktur Utama dan Direktur Operasi, delegasi TINS juga dihadiri oleh Dirut PT Timah Industri Purowoko, General Manager Babel Sadina, Sekretaris Perusahaan Amin Haris Sugiharto, Kepala Pemasaran Ria Pawan dan beberapa lainnya.

Berdasarkan data semester I tahun ini Tins mencatat kinerja yang sangat positif. BUMN yang bergerak di bidang industri penambangan timah ini mampu meningkatkan labanya dari minus Rp32,88 miliar pada semester yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp150,65 miliar. Kenaikan yang mencapai 5,5 kali lipat ini menempatkan TINS sebagai salah satu emiten tambang dengan prospek menarik pada tahun 2017.

Performa positif laba Tins juga didukung oleh peningkatan kinerja operasional dan kinerja finansial. Untuk kinerja operasional pada semester I 2017, Tins mampu mencatatkan peningkatan produksi bijih timah sebesar 16.078 ton, atau naik 76,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 9.108 ton.

Produksi logam timah naik 56,56 persen menjadi 14.905 Mton dibandingkan semester pertama 2016 sebesar 9.520 Mton. Adapun penjualan logam timah tercatat 14.404 Mton atau naik 23,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 11.682 Mton. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017