Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan PT Timah (Persero) Tbk akan mengeruk alur pelayaran guna mengoptimalkan transportasi laut di daerah itu.

"Kita menginginkan kedalaman kolam dan alur pelayaran kapal di seluruh pelabuhan di atas 12 meter," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan pendalaman kolam dan alur pelayaran kapal ini merupakan salah satu program CSR PT Timah, sebagai upaya pemerintah memperlancar arus keluar masuk kapal kargo dan penumpang guna mempercepat pembangunan dan perekonomian masyarakat.

Selain itu, apabila kapal-kapal berukuran besar sudah dapat bersandar di Pelabuhan Pangkalbalam, Muntok, Tanjungpandan dan lainnya dalam memasok berbagai kebutuhan pokok, tentu akan membantu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas stok dan harga  sembako masyarakat di provinsi kepulauan ini.

"Mudah-mudahan dua tahun ke depan program pendalaman pelabuhan ini selesai, sehingga akan meningkatkan perdagangan antarpulau di daerah ini," ujarnya.

Erzaldi mengatakan selama ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan masyarakat, pemerintah daerah dan pengusaha masih mengandalkan pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Sumatera, Jawa dan daerah lainnya.  

"Saya ingin kedalaman pelabuhan di daerah ini lebih dari 12 meter. Kalau lebih dari 12 meter, maka biaya trasportasi laut akan lebih murah," ujarnya.

Menurut dia saat ini alur keluar masuk kapal di pelabuhan banyak mengalami pendangkalan, sehingga kapal-kapal berukuran besar tidak dapat bersandar ke kolam pelabuhan ini.

"Kita harus mengoptimalkan pelayanan dan fasilitas transportasi laut ini, agar aktivitas perdagangan antarpulau yang menggunakan angkutan laut semakin lancar," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017