Jakarta (Antara Babel) - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menyatakan Indonesia memiliki peranan penting pada "ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime" (AMMTC) ke-11 di Filipina.

"Posisi Indonesia sangat strategis untuk mendorong finalisasi penanggulangan radikalisasi dan aksi kekerasan oleh kelompok ekstrimisme yang mengancam keamanan di kawasan ASEAN," kata Komjen Polisi Syafruddin melalui keterangan tertulis di Jakarta Selasa.

Syafruddin mewakili Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menghadiri pertemuan tingkat menteri dalam membahas pencegahan dan pemberantasan kejahatan transnasional kawasan ASEAN di Filipina pada 18-21 September 2017.

Selain itu, sejumlah delegasi Indonesia juga turut hadir pada pertemuan diwakili dari pejabat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kementerian Luar Negeri RI, serta Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Syafruddin mengatakan seluruh negara di kawasan Asia Tenggara terlibat pada kegiatan yang digelar dua tahun sekali tersebut, termasuk kehadiran dari Sekretariat Jenderal ASEAN, perwakilan dari ASEANAPOL, pejabat ministerial dari negara China, Jepang dan Korsel, serta Ketua SOMTC negara ASEAN.

Polisi jenderal bintang tiga itu menuturkan sasaran pertemuan itu meningkatkan kerja sama kawasan ASEAN dalam bentuk berbagai program dan agenda bersama dalam rangka mencegah, menanggulangi dan memberantas kejahatan transnasional pada perbatasan negara.

Syafruddin menambahkan Indonesia juga dipercaya sebagai "lead sepherd counter terorism" di Asia Tenggara untuk mengembangkan rencana aksi ASEAN yang komprehensif dalam memerangi terorisme yang dielaborasi "ASEAN Plan on Counter Terorism".

Syafruddin berharap kegiatan itu memperkuat kerjasama regional dan internasional antarnegara yang bersifat pemerintah dengan pemerintah maupun lembaga dengan lembaga terutama guna mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pewarta: Taufik Ridwan

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017