Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau kepada pemerintah daerah agar lebih memperhatikan penurunan harga jual komoditas unggulan seperti karet dan lada dalam momentum peringatan Hari Tani Nasional ke-57.
"Dalam momentum peringatan Hari Tani Nasional tahun ini, kami mendorong agar pemda di tingkat kabupaten/kota dan provinsi lebih memperhatikan penurunan harga jual komoditas unggulan daerah seperti karet dan lada sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan para petani," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Karet Kepulauan Babel, Jafri Habib di Pangkalpinang, Minggu.
Ia menerangkan kondisi perekonomian petani di Kepulauan Babel saat ini sangat memprihatinkan dan perlu bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari akibat harga komoditas karet dan lada yang terus menurun di pasaran.
"Petani kecil di pedesaan tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi masalah rendahnya harga jual karet dan lada," ujarnya.
Menurut Jafri, petani membutuhkan kebijakan strategis dari Gubernur Kepulauan Babel untuk mengatasi rendahnya harga karet yang saat ini di tingkat petani sebesar Rp4.000 per kilogram dan lada hanya berkisar Rp68.000 sampai Rp72.000 per kilogramnya.
"Kebijakan strategis yang dapat dikeluarkan pemerintah daerah ialah dengan penguatan dan pembangunan industri pengolahan karet dan lada sehingga dapat memperbaiki nilai jual di pasaran," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, perbaikan harga lada juga dapat diperkuat dengan penerbitan peraturan daerah untuk melindungi harga dan kualitas komoditas andalan tersebut.
"Kami juga mendorong dan mengimbau petani karet dan lada dapat bersama-sama membangun kekuatan organisasi petani agar memiliki nilai tawar oleh berbagai pihak," katanya.
Ia mengatakan penguatan organisasi petani juga memiliki tujuan untuk mengontrol terhadap kebijakan dan persoalan yang tidak berpihak kepada nasib para petani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Dalam momentum peringatan Hari Tani Nasional tahun ini, kami mendorong agar pemda di tingkat kabupaten/kota dan provinsi lebih memperhatikan penurunan harga jual komoditas unggulan daerah seperti karet dan lada sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan para petani," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Karet Kepulauan Babel, Jafri Habib di Pangkalpinang, Minggu.
Ia menerangkan kondisi perekonomian petani di Kepulauan Babel saat ini sangat memprihatinkan dan perlu bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari akibat harga komoditas karet dan lada yang terus menurun di pasaran.
"Petani kecil di pedesaan tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi masalah rendahnya harga jual karet dan lada," ujarnya.
Menurut Jafri, petani membutuhkan kebijakan strategis dari Gubernur Kepulauan Babel untuk mengatasi rendahnya harga karet yang saat ini di tingkat petani sebesar Rp4.000 per kilogram dan lada hanya berkisar Rp68.000 sampai Rp72.000 per kilogramnya.
"Kebijakan strategis yang dapat dikeluarkan pemerintah daerah ialah dengan penguatan dan pembangunan industri pengolahan karet dan lada sehingga dapat memperbaiki nilai jual di pasaran," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, perbaikan harga lada juga dapat diperkuat dengan penerbitan peraturan daerah untuk melindungi harga dan kualitas komoditas andalan tersebut.
"Kami juga mendorong dan mengimbau petani karet dan lada dapat bersama-sama membangun kekuatan organisasi petani agar memiliki nilai tawar oleh berbagai pihak," katanya.
Ia mengatakan penguatan organisasi petani juga memiliki tujuan untuk mengontrol terhadap kebijakan dan persoalan yang tidak berpihak kepada nasib para petani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017