Alicante, Spanyol (Antara Babel) - Pemain bertahan Timnas Spanyol, Gerard Pique, menjadi fokus perhatian karena mendapatkan cemoohan dari sebagian pendukung, namun juga menerima tepuk tangan saat Spanyol menundukkan Albania 3-0 pada kualifikasi Piala Dunia 2018, di tengah dorongan kemerdekaan Catalunya, Jumat (6/10) malam waktu setempat.

Pique tampil yang ke-92 kalinya untuk Timnas Spanyol, beberapa hari setelah ia memberikan suara dalam referendum kemerdekaan Katalan yang dianggap ilegal oleh pemerintah Spanyol. Kejadian itu sempat diwarnai tindakan keras polisi yang menyebabkan ratusan orang mendapatkan perawatan medis.

Namun, bek Barcelona itu memang sudah menerima perlakuan seperti itu dalam dua tahun terakhir saat ia berseragam La Roja menyusul sikapnya di Real Madrid, sebelum menunjukkan suara politiknya yang menjadi perhatian pada pekan ini.

Seperti kapten Spanyol Sergio Ramos serta rekan setimnya di Barcelona, Andres Iniesta, Pique juga meminta para politisi dari kedua pihak yang terpecah agar bernegosiasi demi menghindari kericuhan yang mengejutkan dunia seperti pada akhir pekan lalu.

Namun, Pique juga membuat banyak orang geram karena terus mengkritik melalui media sosial walaupun sudah bergabung dengan Timnas Spanyol.

"Di Las Rozas (tempat latihan Spanyol) Anda tidak lagi memakai kaus Barcelona, tapi tim nasional, sebagai negara tempat Anda berada dan Anda me-retweet hal-hal yang melawan negara," kata Nacho Ortiz (23) yang membawa bendera Spanyol dan mengaku akan mengejek Pique, seperti dilansir AFP.

"Ini adalah pembicaraan yang menyakitkan," kata teman Ortiz, Adrian Pena.

(Baca: Lolosnya Spanyol meredakan gejolak politik pasca-referendum)

Pique telah mengkampanyekan hak Catalunya untuk menentukan nasib sendiri walaupun ia juga tidak pernah secara terang-terangan mendukung kemerdekaan di wilayah timur laut Spanyol yang kaya raya itu.

"Pendapat pribadi saya adalah Pique belum mengatakan bahwa dia mendukung kemerdekaan. Dia meminta dialog, ada referendum yang mengikat," kata Sofia Duperiel, seorang penduduk asli Alicante yang datang untuk menonton pertandingan tersebut bersama anak laki-laki berumur enam tahun.

Spanyol memastikan tempat di putaran final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Albania 3-0. Di saat yang bersamaan saingan terdekat mereka di grup, Italia, ditahan Makedonia 1-1 di Roma.

(Baca: Italia terpaksa lewati play-off usai ditahan Makedonia 1-1)

"Pasti hal itu akan merampas pesta ini," tambah Duperiel. "Ini memalukan untuk mencampuradukkan politik dan olahraga."

Pique hanyalah salah satu dari sejumlah pemain Katalan yang berperan besar dalam kesuksesan Spanyol saat memenangi Piala Dunia 2010, Piala Eropa 2008 dan 2012.

Sebagian besar penggemar tidak dapat membayangkan bagaimana tim nasional Spanyol atau La Liga, sebagai salah satu divisi teratas Eropa, tanpa tim atau pemain dari Katalonia, demikian AFP.

(Baca: Hasil dan klasemen kualifikasi Piala Dunia zona Eropa)

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu

Pewarta:

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017