Puncak, Papua (Antara Babel) - Keterlibatan masyarakat lokal dalam setiap proses pembangunan di Kabupaten Puncak, Papua dapat menguatkan keamanan di daerah pegunungan tengah Papua tersebut sekaligus mencegah konflik sosial yang mungkin terjadi.

"Saya berharap agar pihak mana pun yang melakukan pembangunan di sini dapat mengajak kepala distrik dan kampung, juga masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan," kata Kepala Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Zakeus Wakerkwa kepada Antara di Ilaga, Kabupaten Puncak, Rabu.

Masyarakat setempat sangat bersemangat dalam menyambut dan berpartisipasi dalam setiap upaya pembangunan, kata Zakeus seraya menambahkan masyarakat juga menyambut baik calon investor yang akan menenamkan modalnya di Distrik Gome, Kabupaten Puncak.

"Kalau seluruh masyarakat diajak untuk bersama-sama membangun dan menjaga keamanan, maka tidak ada yang perlu ditakutkan. Itu jaminan dari kami," tegasnya.

Zakeus menjelaskan bahwa Kabupaten Puncak memiliki banyak potensi alam yang belum digarap seperti pertambangan mineral, wisata alam pegunungan, dan lahan pertanian yang subur terutama untuk tanaman-tanaman yang membutuhkan suhu dingin, antara 5-20 derajat Celsius.

Gome, menurut dia, merupakan lahan pertanian yang subur di mana masyarakat menghasilkan banyak umbi-umbian seperti keladi dan ubi jalar yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat pedalaman Papua.

Kabupaten Puncak yang beribukota di Ilaga merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya pada 2008 berpenduduk sekitar 93.363 jiwa dengan 80 kampung dan delapan distrik, yakni Agadugume, Gome, Ilaga, Sinak, Pogoma, Wangbe, Beoga dan Doufo.

Sejauh ini Kabupaten Puncak hanya dapat dicapai dengan pesawat terbang berbadan kecil melalui Timika atau Nabire menuju Ilaga.

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017