Sungailiat (Antara Babel) - Seluas lebih kurang 50 hektar sawah di Desa Kota Kapur, Kecamantan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terendam banjir musiman akibat tersumbatnya aliran air di daerah itu.

"Banjir merendam lebih kurang 50 hektar sawah petani yang terjadi setiap musim penghujan tiba karena tersumbatnya saluran air," kata Kepala Desa Kota Kapur, Makmun di Sungailiat, Senin.

Dia mengatakan, pihaknya tidak dapat membuka saluran drainase itu karena bersinggungan dengan kawasan hutan produksi yang ada di sekitar persawahan masyarakat, sementara bagian hilir saluran air tidak dapat dialihkan ketempat lain kecuali diarahkan ke kawasan hutan tersebut.

"Sudah berjalan lebih kurang dua tahun, masyarakat petani harus mengalami musibah banjir menggenang sawahnya pada saat musim penghujan," katanya.

Dia mengatakan, secara teknis hanya satu cara untuk menyelesaikan persoalan banjir itu dengan membuka saluran yang tersumbat namun terhambat dengan regulasi hutan produksi.

"Saya berharap pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi melalui satuan kerja sumber daya air dari organisasi perangkat daerah terkait dapat membantu persoalan ini karena sampai kapanpun persawahan petani akan tetap terancam banjir kalau saluran airnya masih dalam kondisi buntu.

Menurutnya, areal persawahan di Desa Kota Kapur mencapai 134 hektar baik sawah yang baru dicetak maupun areal persawahan lama dengan 266 petani yang masuk anggota kelompok petani.

"Kekhawatiran terbesar semua petani jika banjir yang merendam areal persawahannya terjadi pada saat hendak musim panen karena padi yang seharusnya tidak lama lagi dapat dipanen terancam gagal panen," jelasnya.

Dikatakan, persoalan banjir yang menjadi kendala petani di daerahnya menjadi pekerjaan utama yang sampai sekarang belum terselesaikan baik oleh kepala desa sebelumnya.

"Pihak kami tidak berani melakukan pembukaan saluran air itu karena khawatir akan memunculkan persoalan baru pada kawasan hutan," ujarnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017