Ambon (Antara Babel) - PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Pattimura Ambon memastikan layanan dan kegiatan operasional Bandara Internasional Pattimura Ambon pasca bencana gempa tetap berjalan normal.

"Keputusan manajemen untuk tetap mengoperasikan dan memberikan pelayanan seperti biasa diambil berdasarkan hasil damage assesment, dan inspeksi terhadap fasilitas sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) Bandara Pattimura Ambon yang dilakukan sejak Senin (31/10) malam hingga Selasa (1/11) pagi," kata General Manager Angkasa Pura I Ambon, Amiruddin Florensius, Selasa.

Ia menyatakan, damage assesment merupakan tahapan yang dilakukan setelah terjadi bencana alam, termasuk gempa, untuk menilai kelayakan fasilitas bandara untuk beroperasi.

Tahapan ini merupakan bagian dari prosedur "Airport Disaster Management Plan" (ADMP) yang dikembangkan Angkasa Pura I untuk mengantisipasi dampak bencana terhadap kegiatan pelayanan bandara dan pemulihannya.

Seperti diketahui kata Amiruddin, gempa terjadi dengan pusat gempa kurang lebih 38 km sampai 50 km barat daya pulau Ambon antara pukul 18.31 WIT hingga 19.37 WIT dengan intensitas antara 5,2 SR hingga 6,2 SR sebanyak 6 kali, dan diikuti dengan rangkaian lainnya dengan intensitas lebih kecil mulai dini hari hingga pagi 1 November 2017. 

Gempa ini juga mengakibatkan kerusakan ringan di beberapa titik, baik di terminal bandara maupun kantor administrasi Bandara Pattimura. 

"Sejumlah kerusakan di area bandara yakni genting terminal, plafon di jalur kedatangan dan keberangkatan sisi udara, kaca menara bandara pecah, dan prasasti di Gate 3 yang pecah, tetapi kerusakan ringan tersebut tidak menimbulkan gangguan yang berarti terhadap kelangsungan operasional Bandara Pattimura, sehingga pelayanan bandara tetap berjalan seperti biasa," ujarnya.

Ia mengakui, pihak bandara semantara melakukan perbaikan atas kerusakan ringan yang terjadi di Bandara Pattimura Ambon. 

"Perbaikan terhadap kerusakan ringan masih dilakukan dan akan berlangsung selama beberapa waktu ke depan. Kami mohon maaf kepada penumpang dan calon penumpang pesawat udara atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kegiatan perbaikan ini," katanya.

Sementara itu General Manager Air Navigasi Indonesia cabang Ambon, Dheny Purwo Hariyanto menyatakan, pihaknya juga melakukan prosedur contigency plan yakni melakukan pengaturan Sumber Daya Manusia, fasilitas dan navigasi penerbangan.

"Kami juga menyiapkan fasilitas pendaratan sambil melakukan koordinasi dengan Angkasa Pura I terkait runway light, selain itu radar di kawasan gunung nona, alat navigasi di kawasan Talaga Kodok juga normal, sambil menjalankan contigency plan sesuai tahapan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa koordinasi juga dilakukan dengan Angkasa Pura, serta dilakukan terkait data kedatangan dan keberangkatan pesawat di bandara.

"Dari 23 pergerakan terdiri dari 12 keberangkatan dan 11 kedatangan, 12 keberangkatan tersebut tidak terjadi keterlambatan penerbangan yang signifikan," tandasnya. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017