Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rapat koordinasi pemantapan sistem resi gudang lada putih, guna mempercepat pelaksanaan dan optimalisasi operasional gudang komoditas ekspor itu.

"Rapat pemantapan SRG digelar untuk memastikan bahwa persiapan pelaksanaan sistem resi gudang untuk lada sudah mencapai 75 persen dan akan segera diperkenalkan  pada November tahun ini," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan untuk mempercepat pelaksanaan SRG ini, tim gabungan percepatan, perbankan dan petani harus mengambil langkah tepat dan efisien agar pelaksanaan SRG sesuai perencanaan.

"Jika SRG sudah dijalankan, maka para petani harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh SRG. Mulai dari penanaman, pembibitan hingga proses pencucian harus sesuai aturan agar lada yang dihasilkan berkualitas," ujarnya.

Ia mengatakan peran pemerintah dalam SRG ini bukan sebagai penentu naik turunnya harga lada, namun sebagai fasilitasi antara petani lada dengan penjual, yang endingnya memberikan keuntungan bagi petani.

"Selain memfasilitasi petani menyimpan hasil panen ladanya, pmerintah juga berupaya  mempersingkat waktu menjual lada dari petani kepada pembeli," ujarnya.

Tim percepatan pelaksanaan SRG Bidang Pemasaran, Yuliana menambahkan tren market lada saat ini cenderung turun, karena banyak negara penghasil lada berlomba-lomba untuk menanam lada, sehingga produksi lada banyak di pasaran.

"Dengan sistem resi gudang yang kita tetapkan, kita harap dapat meningkatkan perbaikan perdagangan lada di daerah dan kualitas hasil lada yang di produksi petani menjadi lebih baik," katanya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017