Kanker serviks dan payudara merupakan momok bagi kaum perempuan. Padahal, penyakit tidak menular tetapi mematikan itu dapat dicegah melalui Cek kesehatan teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kelola stres (CERDIK).

Meski belum diketahui secara pasti penyebab utama tinggi angka kesakitan kanker serviks dan payudara di Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya mencegah dan mengendalikan kanker dengan menggencarkan kampanye CERDIK untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kaum perempuan menerapkan perilaku hidup CERDIK.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kasus kanker serviks selama 2016 tercatat sebanyak 43 kasus atau turun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 90 kasus. Demikian pula, angka kasus kanker payudara menurun dari 38 kasus menjadi 29 kasus. Sementara itu, selama 2015 tercatat 4.236 orang melakukan pemeriksaan IVA dan 35 orang positif kanker serviks dan 183 kanker payudara.

Walapun demikian, tingkat kesadaran masyarakat melakukan pencegahan terhadap kedua kanker tersebut masih minim dan tidak mencapai target. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan 20 persen per tahun dan hanya terealisasi 5 persen. Pada tahun ini pemerintah provinsi kepulauan itu menargetkan dapat naik hingga 10 persen.

Sementara itu, jumlah penderita kanker serviks di Indonesia sekitar 21.000 per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara urutan kedua tertinggi di dunia.  

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengintruksi seluruh organisasi perangkat daerah khususnya Dinas Kesehatan, rumah sakit, puskesmas, dan posyandu untuk menggencarkan kampaye CERDIK ke masyarakat.

Perilaku CERDIK merupakan singkatan dari cek kesehatan secara teratur sebagai langkah mencegah dan mendeteksi dini kanker dan penyakit tidak menular lainnya. E = Enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat cukup dan kelola stress dengan baik.

Ia menduga saat ini banyak wanita muda yang menjanda terindikasi penyakit kanker ini karena tingginya angka perceraian dan pernikahan dini di provinsi penghasil bijih timah terbesar di Indonesia itu.

Berdasarkan data 2016, kasus perceraian mencapai 2.813 kasus atau meningkat dibanding tahun sebelumnya 2.754 kasus. Sebanyak 2.813 kasus perceraian dengan perincian 2.060 kasus perceraian gugat dan 753 cerai talak tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

Menurut dia, yang nikah muda banyak dan bercerai juga banyak. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan terhadap peningkatan penderita kanker sehingga perlu sosialisasi dan pemeriksaan dini sebagai upaya pencegahan kanker serviks itu.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel Muhammad Hendri menyatakan bahwa pemerintah provinsi telah mencanangkan tes inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis) sebagai deteksi dini kanker mematikan itu.

Kegiatan pencanangan tes IVA dan sadanis dipusatkan di Desa Sempan Kabupaten Bangka tersebut berdasarkan surat edaran Ibu Iriana Joko Widodo yang meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota pada bulan Oktober 2017 melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara guna mewujudkan perempuan Indonesia yang sehat.

Kegiatan pencanangan tes IVA dan sadanis dihadiri istri Gubernur Kepulauan Babel Ny. Melati Erzaldi Rosman di Desa Sempan dan diikuti 500 ibu rumah tangga.

Kanker serviks dan payudara mengalami peningkatan karena perilaku seks bebas, ganti-ganti pasangan, dan kesadaran menjaga kebersihan yang kurang, katanya tanpa menyebutkan angka kasus kanker payudara dan serviks di daerah itu.

Hendri mengatakan bahwa saat ini peralatan deteksi dini di seluruh puskesmas sudah sangat memadai sehingga masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, tidak akan kesulitan memeriksakan kesehatannya.

Pemeriksaan deteksi dini kanker ini menggunakan metode sederhana, yaitu IVA yang tidak membutuhkan waktu lama serta hasil yang akurat untuk mendeteksi virus penyakit tersebut. Apalagi, saat ini risiko peningkatan kasus kanker serviks relatif cukup tinggi karena perilaku seks yang tidak baik.

Saat ini pergaulan seks bebas marak dan sepertinya sudah menjadi hal biasa di tengah masyarakat. Padahal, kata dia, seks bebas dan gonta ganti pasangan ini merupakan hal yang tabu dan dilarang agama telah terbukti menyebabkan penyakit berbahaya.

    
BUMN Peduli

Perseroan Terbatas (PT) Timah Tbk. mengadakan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payudara guna mewujudkan wanita Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehat bebas penyakit tersebut.

Istri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Ratnawati Setiadi Jonan menghadiri deteksi dini kanker serviks dan payudara PT Timah Tbk. mengajak masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan tes IVA sebagai deteksi dini kanker yang menyerang kaum ibu rumah tangga di daerah itu.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo telah mencanangkan Oktober tahun ini merupakan bulan kanker dan diharapkan ibu-ibu datang ke pusat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatan agar terhindar dari penyakit berbahaya ini, katanya.

Hasil survei dunia menyebutkan penyakit yang terbesar diderita masyarakat adalah kanker. Data Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan dalam 1 jam satu orang Indonesia meninggal karena kanker.

Kanker ini merupakan penyakit yang menakutkan. Oleh karena itu, Ibu Iriana Joko Widodo mencanangkan gerakan tes IVA dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis) pada Oktober tahun ini. Kenapa Ibu Iriana sangat perhatian terhadap IVA ini? Karena hampir 50 persen kanker di Indonesia merupakan kanker serviks dan payudara yang diderita kaum perempuan.

Menurut dia, kanker serviks dan payudara ini rata-rata diderita kaum perempuan dan perempuan ini pasti ibu rumah tangga. Bisa dapat dibayangkan jika seorang ibu rumah tangga menderita kanker serviks dan payudara, tidak dapat dengan maksimal mengurus rumah tangganya. Ibu rumah tangga yang terkena kanker ini kemungkinan besar rumah tangganya berantakan.

Untuk itu, kesehatan ibu rumah tangga sangat diharapkan untuk selalu terjaga guna mewujudkan keluarga yang sejahterah dan harmonis.

Ketua Ikatan Istri Karyawan PT Timah Ellys Riza Pahlevi berharap melalui kegiatan BUMN peduli cegah kanker ini ibu-ibu di daerah ini terhindar dari kanker serviks. Selain itu, makin dicintai serta disayangi suaminya.

Peserta deteksi dini kanker serviks dan payudara diikuti 496 orang istri dan karyawati PT Timah, ibu-ibu PKK, PNS di lingkungan Pemprov Kepulauan Babel, Pemkot Pangkalpinang, dan para istri anggota Polda, TNI Komando Resor Militer 045/Garuda Jaya, serta masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.

Peserta pemeriksaan deteksi dini kanker kali ini, menurut dia, melebihi target yang ditetapkan, yakni sebanyak 400 orang. Ini artinya minat dan kesadaran masyarakat untuk memeriksa dan mencegah kanker serviks dan payudara di daerah ini tinggi.

Pencegahan dini ini sangat penting karena saat ini serviks merupakan salah satu jenis kanker terganas nomor dua yang menyerang kaum ibu-ibu rumah tangga, ujarnya.

Ia berharap kegiatan deteksi dini berjalan dengan lancar dan dapat membebaskan ibu-ibu rumah tangga di daerah ini bebas kanker serviks dan payudara.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017