Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka menyiapkan sistem pemilihan elektronik atau e-voting dalam pemilihan kepala desa guna mencerdaskan kehidupan berpolitik masyarakat di daerah itu.
"Sudah saatnya kita memberikan pendidikan politik berwawasan IT (teknologi informasi) kepada masyarakat. Karena saat ini hampir seluruh masyarakat Bangka menggunakan 'gadget' dalam kesehariannya. Tentunya mereka sudah tidak gagap lagi jika nanti Bangka menerapkan e-voting ini," kata Kadinkominfotik Kabupaten Bangka Asmawie Alie di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan pemilihan dengan menggunakan e-voting itu sangat efisien dan terbuka, karena biaya cetak kertas pemilihan sudah digantikan oleh laptop dan kemudian laptop tersebut dapat dijadikan aset desa.
"Melalui sistem ini kita bisa melakukan penghematan anggaran sampai 40 persen," katanya.
Menurut dia, persiapan program e-voting ini sudah sampai pada tahap pemetaan kebutuhan infrastruktur akses jaringan.
"Kami telah mengajukan penganggaran untuk pemasangan fiber optik sampai ke kecamatan, yang dilakukan secara bertahap mulai dari Tahun 2018 karena keterbatasan anggaran. Sedangkan untuk desa nanti akan dilakukan koordinasi penggunaan Dana Desa," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuasin dalam rangkaian kegiatan Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi (SAIK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palembang.
Ia mengatakan alasan pemilihan lokasi kunjungan itu adalah karena Kabupaten Banyuasin telah mendapatkan penghargaan "Smart City" 2017 dari Kementerian Kominfo untuk penerapan aplikasi pilkades e-voting serta keberhasilan menyusun konsep kabupaten cerdas 15 tahun ke depan.
"Kabupaten Banyuasin ini merupakan kebupaten penggagas yang menyelenggarakan e-voting kades di Indonesia. Mereka berhasil menyelenggarakan e-voting untuk pemilihan 160 Kades pada tahun 2015 dan tahun 2017 baru selesai dilaksanakan e-voting pemilihan Kades kedua sebanyak 48 desa. Dan banyak hal yang dapat kita ambil dari hasil 'site visit' tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Sudah saatnya kita memberikan pendidikan politik berwawasan IT (teknologi informasi) kepada masyarakat. Karena saat ini hampir seluruh masyarakat Bangka menggunakan 'gadget' dalam kesehariannya. Tentunya mereka sudah tidak gagap lagi jika nanti Bangka menerapkan e-voting ini," kata Kadinkominfotik Kabupaten Bangka Asmawie Alie di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan pemilihan dengan menggunakan e-voting itu sangat efisien dan terbuka, karena biaya cetak kertas pemilihan sudah digantikan oleh laptop dan kemudian laptop tersebut dapat dijadikan aset desa.
"Melalui sistem ini kita bisa melakukan penghematan anggaran sampai 40 persen," katanya.
Menurut dia, persiapan program e-voting ini sudah sampai pada tahap pemetaan kebutuhan infrastruktur akses jaringan.
"Kami telah mengajukan penganggaran untuk pemasangan fiber optik sampai ke kecamatan, yang dilakukan secara bertahap mulai dari Tahun 2018 karena keterbatasan anggaran. Sedangkan untuk desa nanti akan dilakukan koordinasi penggunaan Dana Desa," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuasin dalam rangkaian kegiatan Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi (SAIK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palembang.
Ia mengatakan alasan pemilihan lokasi kunjungan itu adalah karena Kabupaten Banyuasin telah mendapatkan penghargaan "Smart City" 2017 dari Kementerian Kominfo untuk penerapan aplikasi pilkades e-voting serta keberhasilan menyusun konsep kabupaten cerdas 15 tahun ke depan.
"Kabupaten Banyuasin ini merupakan kebupaten penggagas yang menyelenggarakan e-voting kades di Indonesia. Mereka berhasil menyelenggarakan e-voting untuk pemilihan 160 Kades pada tahun 2015 dan tahun 2017 baru selesai dilaksanakan e-voting pemilihan Kades kedua sebanyak 48 desa. Dan banyak hal yang dapat kita ambil dari hasil 'site visit' tersebut," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017