Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan memprioritaskan pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dibandingkan Hutan Tanaman Industri (HTI), guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita lebih mengedepankan program Hutan Tanaman Rakyat, karena HTR merupakan terobosan baru dalam mengentaskan kemiskinan penduduk di sekitar hutan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan HTR merupakan hutan tanaman yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan sistem kultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.
"Kita ingin masyarakat yang berada di sekitar hutan sejahtera. Melalui program ini masyarakat bisa mengelola hutan sebagai sumber penghasilan," ujarnya.
Erzaldi mengatakan pembangunan HTR melibatkan masyarakat yang berada di dalam atau di sekitar hutan, baik perorangan atau per kelompok masyarakat yang dapat diberikan izin pengelolaan hutan.
Kawasan hutan yang dapat menjadi sasaran lokasi HTR adalah kawasan hutan produksi yang tidak produktif, tidak dibebani izin/hak lain, letaknya diutamakan dekat dengan industri hasil hutan dan telah ditetapkan pencadangannya oleh Menteri Kehutanan.
"Kita akan menerapkan tiga pola untuk pengembangan HTR, ada pola kemitraan, pola mandiri dan pola developer," ujarnya.
Menurut dia HTR pola mandiri adalah HTR yang dibangun oleh kepala keluarga pemegang IUPHHK-HTR. HTR pola kemitraan, adalah HTR yang dibangun oleh kepala keluarga pemegang IUPHHK-HTR bersama dengan mitranya berdasarkan kesepakatan bersama dengan difasilitasi oleh pemerintah agar terselenggara kemitraan yang menguntungkan kedua pihak.
HTR pola developer merupakan HTR yang dibangun oleh BUMN atau BUMD dan selanjutnya diserahkan oleh Pemerintah kepada Kepala Keluarga pemohon IUPHHK-HTR dan biaya pembangunannya menjadi tanggung jawab pemegang ijin dan dikembalikan secara mengangsur sejak Surat Keputusan IUPHHKHTR diterbitkan.
"Dengan memprioritaskan pembangunan HTR kita yakin ke depan mampu meningkatkan kontribusi kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kita lebih mengedepankan program Hutan Tanaman Rakyat, karena HTR merupakan terobosan baru dalam mengentaskan kemiskinan penduduk di sekitar hutan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan HTR merupakan hutan tanaman yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan sistem kultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.
"Kita ingin masyarakat yang berada di sekitar hutan sejahtera. Melalui program ini masyarakat bisa mengelola hutan sebagai sumber penghasilan," ujarnya.
Erzaldi mengatakan pembangunan HTR melibatkan masyarakat yang berada di dalam atau di sekitar hutan, baik perorangan atau per kelompok masyarakat yang dapat diberikan izin pengelolaan hutan.
Kawasan hutan yang dapat menjadi sasaran lokasi HTR adalah kawasan hutan produksi yang tidak produktif, tidak dibebani izin/hak lain, letaknya diutamakan dekat dengan industri hasil hutan dan telah ditetapkan pencadangannya oleh Menteri Kehutanan.
"Kita akan menerapkan tiga pola untuk pengembangan HTR, ada pola kemitraan, pola mandiri dan pola developer," ujarnya.
Menurut dia HTR pola mandiri adalah HTR yang dibangun oleh kepala keluarga pemegang IUPHHK-HTR. HTR pola kemitraan, adalah HTR yang dibangun oleh kepala keluarga pemegang IUPHHK-HTR bersama dengan mitranya berdasarkan kesepakatan bersama dengan difasilitasi oleh pemerintah agar terselenggara kemitraan yang menguntungkan kedua pihak.
HTR pola developer merupakan HTR yang dibangun oleh BUMN atau BUMD dan selanjutnya diserahkan oleh Pemerintah kepada Kepala Keluarga pemohon IUPHHK-HTR dan biaya pembangunannya menjadi tanggung jawab pemegang ijin dan dikembalikan secara mengangsur sejak Surat Keputusan IUPHHKHTR diterbitkan.
"Dengan memprioritaskan pembangunan HTR kita yakin ke depan mampu meningkatkan kontribusi kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018