Tasikmalaya (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo meninjau sekaligus berdialog dengan sejumlah pekerja pada lahan persawahan di Kota Tasikmalaya yang ikut dalam program padat karya tunai di kota ini.

"Ini sama seperti kemarin, ini irigasi, ada 190 orang yang bekerja tapi dibayarnya berbeda," kata Presiden Jokowi, saat peninjauan pada lahan persawahan di Desa Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.

Presiden bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat berdialog dengan sejumlah pekerja di sawah yang sedang membangun irigasi.

Presiden pada Senin (15/1) juga meninjau program "cash for work" atau "padat karya tunai" di lahan persawahan untuk pekerjaan saluran irigasi tersier di Dukuh Lo, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tegal.

Di Tegal, tukang yang bekerja dibayar Rp100 ribu per hari per orang, sedangkan pembantunya Rp80 ribu dan dibayar seminggu sekali.

"(Kalau di Tasikmalaya) ini dibayar setiap seminggu sekali," ujar Presiden.

Menurut Presiden, pekerjaan itu pun baru berjalan seminggu.

"Ini kan baru. Ini seminggu saja belum tapi progresnya cepat sekali," ujar Presiden.

Tampak hadir juga Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang juga bakal calon wakil gubernur Jawa Barat yang berpasangan dengan Wali Kota Bandung saat ini Ridwan Kamil.

Pekerjaan dengan skema padat karya tunai itu menggunakan dana di 19 kementerian/lembaga seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian lainnya.

Tujuannya adalah agar daya beli masyarakat naik, perputaran uang di bawah lebih besar, dan diharapkan konsumsi juga naik.

Penyaluran dana desa dengan skema "cash for work" yang memanfaatkan 30 persen dana desa untuk membayar upah kerja proyek dana desa, dengan pekerja proyek dana desa tersebut adalah warga desa setempat sehingga dapat menciptakan 5 juta pekerjaan.

Pekerjaan yang dilakukan antara lain pembangunan embung, sisanya berupa kegiatan membangun jalan, jembatan, irigasi, polindes, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau pasar desa untuk 74.954 desa pada 2018 atau meningkat dari hanya 74.910 desa pada 2017.

Hasil kajian Ditjen Perimbangan Keuangan, dengan durasi pekerjaan 55 sampai 150 hari, skema cash for work ini akan menyerap tenaga kerja 110-475 orang, meningkatkan pendapatan masyarakat Rp154 juta-Rp835 juta, dan meningkatkan daya beli Rp108 juta-Rp584 juta per desa.

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018