Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengapresiasi Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Germas Sapa merupakan salah satu upaya untuk menghindari pangan yang berisiko terhadap kesehatan, serta mampu mengajak masyarakat untuk memproduksi, menyediakan dan mengonsumsi pangan yang aman dan bermutu," kata Puan Maharani pada Peringatan 17 Tahun BPOM di Balai Kartini Jakarta, Rabu.

Menurut dia, gerakan-gerakan nasional yang bersifat pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu terobosan terhadap upaya untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam melaksanakan pengawasan.

Dikatakannya, masyarakat memainkan posisi strategis karena masyarakat adalah konsumen yang merasakan dampak langsung apabila mengonsumsi produk obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.

"Banyak kemajuan BPOM akhir-akhir ini, sinergi antar-kementerian/lembaga juga dilakukan secara aktif dan terlihat jelas di lapangan," tutur Menko Puan Maharani.

Dia menambahkan, pengawasan obat dan makanan memiliki peran yang strategis dan berdampak langsung terhadap ketahanan nasional.

Produk obat dan makanan semakin banyak dan meluas. Karena itu, lanjut Puan, metode pengawasan juga semakin dituntut memiliki cara-cara yang canggih, cepat, dan tanggap.

Selain peringatan 17 tahun BPOM, Menko PMK Puan Maharani juga sekaligus meluncurkan Inovasi Pelayanan Publik.

"Inovasi Pelayanan Publik yang diluncurkan dapat semakin menghadirkan negara dalam menjamin obat dan makanan yang aman dan berkualitas bagi masyarakat," katanya.

Untuk memastikan kehadiran negara, ujarnya, upaya penyadaran dan sosialisasi akan tata cara produksi yang baik, aturan-aturan dalam perdagangan obat dan makanan hingga pemanfaatan bahan-bahan yang dilarang untuk digunakan harus cepat disampaikan kepada masyarakat.

Puan mengharapkan BPOM dapat menjadi salah satu representasi negara hadir di masyarakat.

Sementara itu, Kepala BPOM RI Penny K Lukito menyampaikan komitmen BPOM untuk terus melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kinerja pengawasan.

        "Selama ini, terdapat beberapa tantangan dalam pengawasan obat dan makanan, di antaranya luasnya cakupan, terbatasnya sumber daya dan terfragmentasinya kelembagaan yang melakukan pengawasan, juga semakin bertumbuhnya industri di bidang obat dan makanan yang menuntut inovasi dan penguatan pengawasan oleh BPOM RI," katanya.

Pewarta: Gunawan Wibisono dan Arief Mujayatno

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018