Brussels (Antaranews Babel/Reuters) - Uni Eropa mengatakan akan mengusulkan langkah-langkah balasan dalam beberapa hari ini sebagai tanggapan atas keputusan Amerika Serikat memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium, yang disebutnya "intervensi terang-terangan" untuk melindungi industri AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada Kamis (1/3) bahwa dia akan mengenakan bea masuk 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor aluminium guna melindungi produsen-produsen AS.

"Kami sangat menyesalkan langkah tersebut, yang tampaknya merupakan intervensi terang-terangan untuk melindungi industri dalam negeri AS dan tidak didasarkan pada pembenaran keamanan nasional," Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak akan duduk diam, sementara industri kami terkena tindakan tidak adil yang membuat ribuan pekerja Eropa berisiko. Uni Eropa akan bereaksi dengan tegas dan sepadan untuk mempertahankan kepentingan kami."

Juncker mengatakan bahwa Komisi akan mengajukan sebuah proposal untuk tindakan balasan yang kompatibel dengan WTO melawan Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan untuk menyeimbangkan situasi.

Asosiasi pembuat baja Eropa, Eurofer, mengatakan bahwa tarif global sebesar 25 persen untuk impor baja berarti Amerika Serikat telah memilih konfrontasi perdagangan, dan bukan kuota yang memungkinkan sekutu mereka mempertahankan kehadiran AS.

"Dari satu hari ke hari berikutnya, ekspor baja Uni Eropa ke AS - yang mencapai lima juta ton pada 2017 - akan dipotong secara drastis sekitar 50 persen atau lebih," Direktur Jenderal Eurofer Axel Eggert mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa ia menyambut baik pengumuman Komisi mengenai tindakan yang tepat dan segera dilakukan.

"Uni Eropa tidak boleh membiarkan pemulihan moderat di industri kita selama setahun terakhir, sekarang dihancurkan oleh sekutu politik Uni Eropa paling penting," kata Eggert.

Pewarta: Rustam Effendi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018