Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau para pengusaha untuk mengembangkan potensi kemaritiman yang dimiliki Indonesia.

Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, Luhut pada Seminar dan Pameran Pangan Nasional "Jakarta Food Security Summit 4" mengatakan potensi ekonomi kelautan yang diperkirakan mencapai 1,3 triliun dolar AS masih belum optimal dieksplorasi.

"Budidaya ikan itu 18 persen, dari potensi kelautan kita yang 1,3 triliun dolar AS itu. Kita ekspor juga yang bahan mentah, seperti ikan segar kan harganya bisa naik 4 kali lipat. Jadi kita kembangkan juga 'aquaculture'-nya. Proses potensi industri kemaritiman seperti kita lihat, sumber daya dan infrastruktur, ini sudah kita buat tim nya, Bapak-bapak tinggal ikuti saja, kalau ada masalah kita selesaikan, karena tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan. Ini semua sekarang jalan," katanya.

Luhut mengatakan potensi perikanan tangkap dengan aquaculture cukup besar. Ia bercerita dirinya telah berkeliling ke seluruh Indonesia dan melihat sentra-sentra perikanan yang dapat dikembangkan dengan metode itu. Sayangnya, belum ada dukungan infrastruktur yang baik.

"Tapi kita akan segera bangun itu," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan pangsa pasar perikanan di Asia juga menunjukkan permintaan yang cukup besar, di mana permintaannya mencapai sekitar 26 juta ton ikan.

Oleh sebab itulah Menko Luhut mengimbau kepada para pengusaha yang tergabung di Kadin untuk bersama-sama membangun potensi kemaritiman, selain untuk kesejahteraan juga untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Pemerintah melalui koordinasi Kemenko Maritim pun sedang mengembangkan potensi perikanan di Indonesia bagian timur, dikarenakan melimpahnya hasil laut di wilayah tersebut.

Pembangunan infrastruktur pendukung diantaranya pengembangan lapangan terbang di Maluku Utara juga terus dilakukan. Pemerintah akan memperpanjang landas pacu di provinsi kaya ikan itu dari 2.000 meter, menjadi 2.600 meter untuk mengakomodir pesawat berbadan lebar, yang akan mengangkut hasil perikanan seperti misalnya ikan tuna segar langsung ke Jepang.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018