Muntok (Antaranews Babel) - Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Parhan Ali memberikan apresiasi positif atas prestasi petinju asal Muntok, Ilham Loeisa, yang berhasil menjadi juara kelas ringan super WBC Dewan Tinju Asia (ABCO).

"Kami bangga dengan prestasi putra daerah yang berhasil mengharumkan Indonesia di kancah olahraga tingkat internasional," kata Parhan Ali seusai menerima kunjungan Ilham Loeisa bersama sejumlah pengurus Pertina Babel di Muntok, Babel, Rabu.

Ia berharap dengan adanya momentum tersebut akan memberikan motivasi kepada generasi muda, khususnya pelajar, untuk menggali prestasi di semua bidang olahraga,?termasuk salah satunya cabang tinju.

Ilham Loeisa berhasil mendapat sabuk kelas ringan super WBC ABCO usai dinyatakan menang angka atas Paiboon Larkham dari Thailand dalam duel 12 ronde, dua juri memberi nilai 116-112, seorang lainnya 117-112.

Prestasi tersebut diraih Ilham pada laga yang digelar promotor turnamen tinju Mahkota Boxing Super Series (MBSS) Seri I di Jakarta, Sabtu (10/3) malam.

Ilham Loesa putra asli Muntok anak kandung Irwan Ismail, saat ini dia bernaung di sasana tinju dirgantara TNI AU dan menjadi satu-satunya petinju Babel yang tercatat sebagai petinju profesional.

"Kami ucapkan terima kasih kepada atlet yang sudah mengharumkan Bangka Barat, saya berharap akan banyak lagi Hebras prestasi di daerah," kata Parhan Ali.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Harian Pertina Babel Anton Sutamidan yang didampingi Ketua Pertina Bangka Barat, Muzakkir mengatakan kunjungan ke bupati bertujuan untuk menjalin silaturahim dan koordinasi langsung sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi yang sudah diraih Ilham.?

"Kami mengharapkan dukungan Pemkab Bangka Barat untuk memasukkan tinju sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah agar nantinya banyak bibit petinju lokal yang bisa berprestasi seperti Ilham Loeisa," kata dia.

Dengan pengenalan olahraga tinju sejak dini diharapkan akan muncul pola pikir baru masyarakat bahwa tinju yang sekarang bukan lagi olahraga penuh kekerasan dan bahaya, namun tinju yang bisa menjadi profesi.

Selain pengenalan sejak dini, agar pembinaan olahraga bisa berkelanjutan dibutuhkan kompetisi reguler untuk mengasah kemampuan atlet BNIku agar siap menghadapi kompetisi di tingkat lebih tinggi.

"Perlu keseriusan dan konsistensi agar atlet bisa berpredikat di berbagai kompetisi olahraga di masa-masa mendatang," kata Anton.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018