Sungailiat (Antaranews Babel) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nanang Harianto berharap terjalin sinergisitas antara BNNK dengan pemangku kepentingan dalam penanganan dan rehabilitas pecandu narkoba.

"Penyalahgunaan narkoba masih banyak dan jadi ancaman di dalam negeri Indonesia, sehingga perlu sinergisitas dalam penanganan rehabilitasi pecandu narkoba," kata Nanang pada rapat koordinasi dengan dinas terkait di Sungailiat, Rabu.

Ia mengatakan, seiring berjalan waktu modus dan jenis narkoba terus bertambah. Di dunia ada 643 jenis narkotika, di Indonesia ada 68 jenis yang diketahui BNN dan baru 60 jenis disebur dalam Undang-Undang Narkotika.

Menurut dia, akibat kejahatan narkotika setiap hari ada 60 orang meninggal dunia. Penggunaan narkoba di tingkat pekerja mencapai peringkat pertama atau 50 persen dari jumlah pecandu narkotika di Indonesia.

"Upaya menekan penyalahgunaan narkoba perlu sinergisitas semua pihak agar efektif dan efisien. salah satu upaya membangun sinergisitas itu dengan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan," jelasnya.

Menurut dia, kejahatan narkotika menimbulkan kejahatan lain seperti perampokan, pencurian uang dan lainnya, karena itu diperlukan secara bersama untuk menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungan dari bahaya kejahatan narkotika.?

"Saya ingin menyikapi dan mengajak kita semua agar program rehabilitasi di Bangka terlaksana dengan baik, sehingga menjadi lokomotif pencegahan narkoba," kata Nanang.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018