Bogor (Antaranews Babel) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar tampil beda saat menghadiri peringatan Hari Kartini di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.

Balutan kebaya dan sanggul yang menghiasi rambutnya membuat Siti Nurbaya menimbulkan pangling bagi siapapun yang melihatnya, mengingat sehari-hari ia lebih suka mengenakan kemeja dan celana panjang.

Siti mengaku ia menghabiskan waktu hampir 1,5 jam untuk berdandan, wajar saja kalau kemudian hasilnya membuat pangling.

"Memakai pakaian kayak kebaya, dandannya 1,5 jam. Jam lima habis sholat mandi pakai sanggul, make up, pakai baju. Nggak nyangka selama ini," akunya di hadapan wartawan.

Meski lama, seluruh persiapan itu dilakukan sendiri Siti di rumahnya tanpa perlu ke salon, dengan sebagian besar waktu dihabiskan untuk tata rias wajah sedangkan sanggul "hanya" memakan waktu 35 menit.

"Tadi dandan di rumah, ada kakak saya yang bantu," akunya.

Baca: Peringati Hari Kartini, Menteri PPPA kembali serukan perjuangan kesetaraan
Baca juga: Ibu Negara peringati Hari Kartini di Bogor

Waktu 1,5 jam yang ia habiskan tidak sia-sia sebab Siti dinobatkan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo sebagai salah satu tokoh yang berbusana paling serasi.

Istri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ratnawati Jonan, yang didapuk sebagai pranata acara Hari Kartini di Istana Bogor, mengumumkan Siti sebagai pemenang, lantaran tampil berbeda dibanding kesehariannya yang lebih sering mengkombinasikan kemeja dan celana panjang.

"Beliau bekerja tak kenal lelah menembus medan alam Indonesia, beliau hari ini hadir dengan busana mengagumkan, cantik dan tetap berwibawa keibuan sebagai Kartini Indonesia," kata Ratnawati Jonan.

Terlepas dari kemenangannya, Siti berpesan bahwa Hari Kartini tak sekadar berdandan dan mengenakan pakaian adat nusantara, tetapi memaknai perjuangan R.A. Kartini untuk perempuan.

"Ini kan Hari Kartini, kita maknai patriotismenya, semangatnya, jiwa pendobrak dari keterbelakangan dan mendobrak dalam permasalahan sosial yang harus diselesaikan," kata Siti kepada wartawan.

Ia menyebutkan perjuangan yang terus dilakukan kaum perempuan adalah mengangkat harkat dan martabat perempuan.

Pewarta: Agus Salim

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018