Jakarta (Antaranews Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ke-X di Jakarta, Selasa.

Dalam sambutannya, Wapres menyinggung tentang keseimbangan berusaha yang harus diwujudkan oleh para pengusaha di Tanah Air.

“Di sini hadir para pengusaha yang tentunya kita semua ingin mempunyai keseimbangan, artinya adalah apabila pengusaha maju, maka karyawan pasti juga sejahtera,” kata Wapres di Jakarta, Selasa.

Dengan terwujudnya keseimbangan dan kemajuan wirausaha, maka Pemerintah juga dapat merasakan manfaatnya melalui pembayaran pajak usaha.

“Pemerintah pasti dapat banyak manfaat dan pajak dari pengusaha. Itulah makna dari kita semua hadir di sini untuk selalu menjaga kondisi, agar bagaimana dunia usaha kita barjalan dengan baik,” jelasnya.

Munas Apindo ke-X, yang bertemakan “Dunia Usaha Kuat, Rakyat Sejahtera: Reformasi Sumber Daya Manusia Untuk Mengatasi Kesenjangan Ekonomi”, dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Dirjen Pajak Robert Pakpahan.

Ketua Umum APINDO, Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan era 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi global memiliki sejumlah risiko di pasar tenaga kerja.

Risiko tersebut antara lain jam kerja fleksibel di masa depan yang dapat menyebabkan penerapan pola manajemen baru berbasis digital untuk mengatur mekanisme kerja para pekerjanya, termasuk monitoring hasilnya.

Hariyadi menambahkan tantangan dalam digitalisasi pekerjaan di Indonesia muncul pada otomasi industri dimana perusahaan lebih memilih menggunakan peralatan mesin dan peralatan otomatis.

Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia yang merupakan negara dengan dominasi industri padat karya yang menyerap pekerja dengan tingkat pendidikan rendah.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018